BLOK CEPU : Pelaku Kerusuhan Dilacak dengan Rekaman CCTV

BLOK CEPU : Pelaku Kerusuhan Dilacak dengan Rekaman CCTV Kawasan proyek Engineering, Procurement and Constructions (EPC) I Blok Cepu di Kecamatan Gayam, Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (1/8/2015). Dampak unjuk rasa ribuan pekerja proyek minyak Blok Cepu menimbulkan kerusakan kantor serta dua mobil dan mengakibatkan produksi minyak Blok Cepu dihentikan. (JIBI/Solopos/Antara/Aguk Sudarmojo)

    Blok Cepu yang kondusif pascakerusuhan masih menyisakan kesibukan bagi aparat Polres Bojonegoro yang harus melakukan penjagaan hingga lokas benar-benar aman.

    Madiunpos.com, BOJONEGORO — Polres Bojonegoro meminta keterangan dari sejumlah saksi pacsakerusuhan di proyek pengeboran minyak Blok Cepu, tepatnya di Enginering Procurement Contructions (EPC) 1, Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Bojonegoro.

    Kapolres Bojonegoro, AKBP Hendri Fiuser, mengatakan lokasi kerusuhan di proyek minyak Blok Cepu sudah kondusif. Meski demikian, lanjut dia, petugas kepolisian Polres Bojonegoro tetap dikerahkan untuk melakukan penjagaan hingga lokasi kerusuhan proyek minyak Blok Cepu benar-benar aman.

    “Proses hukum terus berjalan. Kami akan minta data serta rekaman CCTV [closed circuit television] agar lebih jelas siapa saja pelaku kerusuhan di lokasi proyek minyak Blok Cepu,” kata Hendri Fiuser seperti dilansir dari Detik.com, Minggu (2/7/2015).

    Hendri menyampaikan bakal dilakukan mediasi antara muspida, Exxon Mobil, serta sub kontraktor untuk menyelesaikan persolah kerusuhan di proyek pengeboran minyak Blok Cepu. Kerusuhan ribuan karyawan yang terjadi pada Sabtu (1/8/2015) sekitar pukul 12.00 WIB, menimbulkan berbagai kerusakan aset.

    Ribuan karyawan proyek pengeboran minyak Blok Cepu melakukan pemberonrtakan karena kebijakan manajemen yang hanya membuka satu pintu saat jam istirahat siang. Padahal sebelumnya sekitar 5.000 pekerja proyek bisa keluar untuk istirahat dengan melalui empat pintu sekaligus.

    Bupati Bojonegoro, Suyoto, menyesalkan peristiwa kerusuhan di proyek pengeboran minyak Blok Cepu. Dia meminta kejelasan mengenai bukti dan tuntutan yang dikeluhkan ribuan karyawan.

    "Tuntutan pegawai, yakni mencari nama ‘Joko dan Joko’ yang dianggap mengubah kebijakan terkait jam istirahat. Ketika ribuan orang lapar dan kepanasan untuk antre di satu pintu, akhirnya marah ke security,” jelas Bupati Suyoto.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.