Curah Hujan Tinggi, Warga Magetan Diimbau Waspadai Potensi Bencana

Curah Hujan Tinggi, Warga Magetan Diimbau Waspadai Potensi Bencana Ilustrasi angin kencang (article.wn.com)

    Bencana Magetan terjadi pada akhir pekan lalu berupa angin puting beliung.

    Madiunpos.com, MAGETAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan memperingatkan warga setempat agar mewaspadai curah hujan yang masih tinggi karena dapat menyebabkan bencana hidrometerologi, seperti angin puting beliung, banjir, dan tanah longsor.

    Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Anjar Kurniawan kepada wartawan, Minggu (5/3/2017), menuturkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi curah hujan masih cukup tinggi hingga April mendatang.

    "BPBD memetakan wilayah Magetan yang rawan angin puting beliung berada di Kecamatan Magetan, Sukomoro, Takeran, Panekan, Karangrejo, dan Maospati," kata dia.

    Sedangkan kawasan rawan banjir terdapat di Kecamatan Barat dan Kartoharjo. Sementara wilayah yang rawan longsor berada di lereng Gunung Lawu, yakni Kecamatan Plaosan, Poncol, Parang, Sidorejo, dan Panekan.

    Pada Sabtu (4/3/2017) malam, puting beliung melanda tiga kecamatan di Kabupaten Magetan dan merusak ratusan rumah milik warga di wilayah setempat. Tiga kecamatan yang dilanda hujan deras disertai angin puting beliung tersebut adalah Kecamatan Magetan, Sukomoro, dan Panekan.

    "Kerusakan rumah paling banyak di wilayah Kecamatan Magetan, baik berkategori rusak parah akibat tertimpa pohon tumbang saat angin kencang maupun rusak ringan yang hanya gentengnya beterbangan tertiup angin," ujar Anjar Kurniawan.

    Pihaknya merinci, di Kecamatan Magetan, angin puting beliung melanda di empat desa/kelurahan, yakni Desa Purwosari dan Baron serta Kelurahan Sukowinangun dan Selosari.

    Sedangkan di Kecamatan Sukomoro dan Panekan, puting beliung menerjang satu desa, yakni masing-masing Desa Bandar dan Milangsari.

    "Kerusakan rumah atau bangunan paling banyak terjadi di Desa Purwosari, Kecamatan Magetan, baik rusak parah maupun sedang," kata dia.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.