Dakwah Kultural : Muhammadiyah Siap Mengakomodasi Budaya Lokal dalam Berdakwah

Dakwah Kultural : Muhammadiyah Siap Mengakomodasi Budaya Lokal dalam  Berdakwah Wilujenangan jelang FKN 2014, Senin (1/9/2014). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

    Dakwah kultural yang dimotori para pendahulu penyebar agama Islam di Nusantara dilirik organisasi Muhammadiyah yang dikenal sebagai gerakan pemurnian di era awalnya.

    Madiunpos.com, MALANG – Ketua Umum PP Muhammdaiyah Prof Dr Din Syamsuddin mengingatkan perlunya Muhammadiyah bersikap agak rileks dan tak alergi terhadap budaya.  Tujuannya agar tak muncul kesan Muhammadiyah hendak membumihanguskan budaya bangsa yang ada.

    "Muhammadiyah memang memiliki ketegasan ideologis, tetapi dakwah kultural harus memperhatikan sasaran dan audensinya, jangan sampai terjadi penolakan yang justru kontra produktif pada tujuan utama dakwah. Menyesuaikan tingkat pemahaman masyarakat sangat penting," tegas Din Syamsuddin pada penutupan Seminar dan Lokakarya Nasional Dakwah Kultural di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (6/6/2016).

    Selain mengingatkan akan pentingnya budaya dalam berdakwah, dalam pidatonya, Din juga mengingatkan perlunya penyesuaian metodologi dakwah kultural di tengah-tengah masyarakat. Muhammadiyah dikenal memiliki aktualisasi teologi yang terlampau keras karena ketegasan pada semangat purifikasi, sehingga berimplikasi pada nyaris ditolaknya seluruh unsur sinkretis di masyarakat.

    Pada kesempatan itu, Din juga mewanti-wanti jangan sampai ada kesan Muhammadiyah hendak membumihanguskan budaya yang telah ada, sebab Islam adalah agama yang akomodatif. Banyak contoh cara ibadah Islam diambil dari cara ibadah kaum terdahulu yang di-Islamkan, termasuk cara salat, puasa, bahkan ibadah haji.

    Lebih lanjut, Din mengatakan hendaknya dakwah kultural mengangkat budaya lokal. Muhammadiyah harus lebih akrab dengan budaya yang ada dalam masyarakat sebelum budaya itu diambil oleh orang lain. Musik rap, misalnya, adalah budaya pop yang akrab dengan anak muda, tidak perlu dijauhi, sebaliknya perrlu dibuat agar isinya mengandung dakwah yang menggugah.

    Din juga mengajak agar warga Muhammadiyah memanfaatkan dakwah dengan menggunakan teknologi informasi. Pemanfaatan media mainstream maupun media sosial sangat penting untuk menjangkau kalangan masyarakat modern saat ini.

    "Kita memiliki konten yang sangat bagus, tetapi tidak pandai mengemasnya di media, sementara orang mengemas sangat bagus hal-hal yang sifatnya tidak penting lewat media massa melalui hiburan-hiburan, seperti tayangan televisi sekarang ini," ujarnya.

    Sementara itu, Rektor UMM Prof Dr Muhadjir Effendy mendorong tumbuh kembangnya seni budaya di kampus melalui berbagai cara. Salah satunya melalui pertunjukan-pertunjukan yang digelar baik oleh even organizer yang ada di bawah UPT UMM Dome maupun Lembaga Kebudayaan.

    "Khazanah budaya Islam yang kental diharapkan tumbuh, sehingga warna karakter kampus UMM semakin kuat," ucap Muhadjir.

    Seminar dan Lokakarya tersebut, menghasilkan rekomendasi, yakni terkait problematika dakwah kultural yang masih belum diimplementasikan secara masif



    Editor : Aries Susanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.