DBD Di Jawa Timur Dari Januari-Juni Ada 5.733 Kasus

Masyarakat diminta terus melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara rutin, serentak, bermutu, dan berkesinambungan.

DBD Di Jawa Timur Dari Januari-Juni Ada 5.733 Kasus Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, dr Herlin Ferliana. (Antaranews.com)

    Madiunpos.com, SURABAYA -- Dinas Kesehatan Jawa Timur mencatat akibat demam berdarah dengue (DBD) di wilayah setempat ada 52 orang meninggal dunia. Jumlah tersebut selama bulan Januari hingga 22 Juni 2020 di mana ada 5.733 kasus DBD di Jatim.

    "Jumlah ini menurun dari pada tahun lalu. Di periode yang sama ada 16.279 penderita dan 167 orang meninggal dunia," ujar Kepala Dinkes Jatim Herlin Ferliana di Surabaya, Selasa (23/6/2020).

    Warga Tak Bermasker di Surabaya Disanksi Push Up atau Joget

    Lima daerah terpantau dengan penderita DBD tinggi. Yakni Kabupaten Malang, Jember, Pacitan, Trenggalek, dan Kediri.

    Sementara untuk jumlah kematian tertinggi akibat DBD ada di Pacitan tujuh orang, dan Kediri lima orang. Lalu Banyuwangi dan Malang masing-masing empat orang serta Bondowoso, Ngawi dan Trenggalek tiga orang.

    Pemprov Jatim Jamin Ketersediaan Tempat Tidur Isolasi Pasien Covid-19

    Meski jumlah penderita dan kematian akibat DBD tahun ini masih jauh di bawah tahun lalu. Herlin mneyatakan Dinkes Jatim tetap melakukan upaya untuk menekan angkanya agar tidak bertambah.

    Pihaknya juga melibatkan masyarakat terhadap pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Khususnya PSN di sektor rumah tangga secara mandiri.

    "Agar masyarakat terus melakukan PSN secara rutin, serentak, bermutu, dan berkesinambungan," katanya.

    Masyarakat Madiun Wajib Tahu, Ini Pola Penerapan Protokol Kesehatan di Berbagai Sektor

    Herlin mengimbau masyarakat cepat tanggap apabila mengetahui anggota keluarga atau tetangganya yang terjangkit DBD. Karena gejalanya bisa dikenali seperti demam tinggi selama dua sampai tujuh hari, bintik merah di bagian tubuh hingga nyeri dan mual.

    "Segera membawa ke puskesmas atau klinik terdekat. Apabila ada anggota keluarga dengan gejala demam, setelah dua hari tidak turun panasnya setelah minum obat penurun panas," ujarnya.



    Editor : Arif Fajar Setiadi

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.