Debat Kedua Pilkada Ponorogo, Sugiri Serang Ipong Terkait Penanganan Covid-19

KPU Kabupaten Ponorogo menyelenggarakan debat publik tahap dua Pilkada Ponorogo 2020 di Gedung Sasana Praja, Kamis (19/11/2020) malam.

Debat Kedua Pilkada Ponorogo, Sugiri Serang Ipong Terkait Penanganan Covid-19 Tangkapan layar pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 01 Sugiri Sancoko-Lisdyarita saat menyampaikan pendapat di debat publik tahap kedua, Kamis (19/11/2020) malam. (istimewa)

    Madiunpos.com, PONOROGO -- KPU Kabupaten Ponorogo menyelenggarakan debat publik tahap dua Pilkada Ponorogo 2020 di Gedung Sasana Praja, Kamis (19/11/2020) malam. Dalam acara tersebut, kedua calon bupati berdebat sengit saat membahas tentang pandemi Covid-19.

    Seperti diketahui ada dua pasangan calon bupati dan wakil bupati Ponorog dalam Pilkada 2020, yaitu paslon nomor urut 01 Sugiri Sancoko-Lisdyarita dan paslon nomor urut 02 Ipong Muchlissoni-Bambang Tri Wahono.

    Dalam debat yang ditayangkan secara langsung melalui YouTube tersebut, calon bupati petahana, Ipong Muchlissoni mendapatkan kesempatan pertama untuk menjelasakan penanganan Covid-19. Dalam kesempatan itu, Ipong menyampaikan pandemi Covid-19 tidak tahu sampai kapan berakhir. Secara prinsip dasar penanganan Covid-19, pemerintah melakukan testing, tracing, dan treating.

    Hasil Penelitian PPI, Reaktivasi Jalur KA Madiun-Slahung Bisa Direalisasikan

    Selain itu, pemerintah menyiapkan fasilitas untuk karantina dan isolasi seperti penambahan kamar di rumah sakit, puskesmas, dan menyediakan ruang isolasi di gedung sekolah yang belum digunakan.

    “Untuk kegiatan masyarakat mulai dilonggarkan. Tetapi harus berpatokan protokol kesehatan. Pernikahan boleh, tetapi undangan dibatasi misalnya 100 orang dengan protokol kesehatan ketat. Tidak boleh menyediakan makan prasmanan, harus pakai masker,” kata Ipong.

    Tangkapan layar calon bupati petahana, Ipong Muchlissoni, saat menyampaikan pendapat di debat publik tahap kedua, Kamis (19/11/2020) malam. (istimewa)

    Pernyataan tersebut pun ditanggapi sinis oleh calon bupati, Sugiri. Menurutnya, sejak Ipong cuti dari bupati untuk melaksanakan kampanye justru jumlah pasien Covid-19 di Ponorogo menurun.

    Dia pun mengkritik sikap Ipong yang melanjutkan kegiatan salat Subuh berjamaah di berbagai titik saat pandemi Covid-19. Di sisi lain ada pelarangan salat Jumat di masjid. Padahal dalam kegiatan tersebut pasti ada kerumunan orang.

    Pulang dari Solo, Pemuda Madiun Terpapar Covid-19

    “Yang ingin saya tanyakan apa resep Pak Djarno [Plt. Bupati Ponorogo] kok bisa lebih bagus dari bapak [Ipong]?,” tanyanya.

    Ipong pun menegaskan bahwa selama kepemimpinannya menangani pandemi Covid-19 tidka pernah melarang adanya kegiatan salat Jumat.

    Dia menangkis pernyataan lawannya dengan menegaskan bahwa Soedjarno adalah pelaksana tugas bupati. Artinya, kata Ipong, Plt hanya melaksanakan kebijakan yang sudah dibuat oleh bupati sebelumnya. Sehingga Soedjarno tidak membuat kebijakan baru.

    Modus Jual Jamu Keliling, Komplotan Pencuri Gasak Rumah Kosong di Madiun

    “Pak Djarno itu melaksanakan kebijakan yang sudah saya rintis dan saya lakukan. Kalau saat ini menurun [angka Covid-19], saya rasa berkat kerja keras kita semua,” terangnya.

    Ipong mengklaim tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Kabupaten Ponorogo di atas rata-rata Jawa Timur yaitu 91,4% sedangkan di Jatim sekitar 88%. Menurutnya, ini menunjukkan penanganan Covid-19 di Ponorogo bisa siebut sukses jika dilihat dari tingkat kesembuhan.

    Dalam kesempatan tanggapan, Sugiri membandingkan penanganan Covid-19 di Ponorogo tidak lebih baik dari Kabupaten Madiun. Padahal, secara geografis dan sosiologis tidak jauh berbeda.

    “Mengapa korban meninggal akibat Covid-19 di Ponorogo hampir dua kali lipat dibandingkan di Madiun,” kata dia.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.