DEMO BURUH PASURUAN : Waduh, Gaji Sudah Dipotong Tapi Tak Terdaftar BPJS

DEMO BURUH PASURUAN : Waduh, Gaji Sudah Dipotong Tapi Tak Terdaftar BPJS Ilustrasi demo buruh (JIBI/Solopos/Antara)

    Demo buruh Pasuruan dipicu oleh kekesalan mereka atas sikap manajemen pabrik yang tak menjamin kesejehteraan mereka, mulai BPJS dan THR tahun lalu.

    Madiunpos.com, PASURUAN – Puluhan buruh pabrik plastik yang ada di kawasan industri PIER, Pasuruan melakukan sweeping ke dalam perusahaan. Mereka memaksa pihak manajemen keluar menemui para pengunjukrasa.

    Aksi nekat para buruh ini dipicu perusahaan yang tak membayar gaji mereka selama tiga bulan. Buruh juga menagih sisa uang THR 2014 yang hanya dibayarkan separuh. Para buruh juga jengkel karena mereka tak terdaftar di BPJS padahal setiap bulan penghasilan mereka sudah dipotong untuk membayar iuran.

    Puluhan buruh datang ke pabrik mengendarai motor dan mobil pikap. Setibanya di depan pabrik, mereka langsung masuk dan memaki-maki pihak manajemen. Para karyawan yang masih ada dalam pabrik juga tak luput dari kemarahan karena dianggap penghianat.

    "Kesabaran kami sudah habis. Nasib kami tak jelas, kami terus berhutang untuk memenuhi kebutuhan," kata Adi, salah seorang buruh, Rabu (17/6/2015).

    Para buruh yang sudah masuk ke halaman pabrik sempat bersitegang dengan penasehat hukum perusahaan. Polisi bersusah payah meredakan emosi buruh sehingga tak terjadi insiden yang serius.

    Namun polisi tak bisa berbuat apa-apa saat belasan buruh masuk ke ruang manajemen. Polisi juga hanya diam saat buruh menyisir gudang mencari karyawan yang masih ada di dalam agar mereka ikut berunjukrasa.

    "Kalau hari ini hak buruh tak dipenuhi, kita akan duduki pabrik. Sudah empat bulan buruh tak bekerja karena ikut unjukrasa menuntut gaji," kata Ayik Suhaya, perwakilan buruh.

    Menurut dia, sebanyak 250 buruh saat ini menanti hak mereka dibayarkan. Mereka yang semuanya karyawan kontrak tak bekerja dan mengandalkan hutang dan bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan.

    "Kami juga laporkan mereka ke polisi karena perusahaan tak mendaftarkan buruh ke BPJS padahal sudah membayar iuran dari potongan gaji," tandasnya.

    Penasehat hukum perusahaan, Nitro Abditya mengatakan saat ini perusahaan sudah tak beroperasi. Gaji buruh yang belum dibayar yakni bulan Desember 2014 hingga Februari 2015. Tuntutan buruh sudah dilakukan sejak Februari dan hingga saat ini terus berlanjut.

    "Memang saat ini perusahaan belum bisa memenuhi tuntutan karena selama ini pemilik perusahaan berada di Taiwan," kata Nitro.

    Hari ini pihaknya akan mengajak buruh berunding dan berharap mencapai kesepakatan. "Semoga hari ini ada kesepakatan. Saya tak bisa memastikan apakah akan ada pembayaran hari ini, tapi semoga ada kesepakatan," terangnya.

    Hingga berita ini ditulis, para buruh masih menduduki pabrik dan menunggu hasil perundingan 5 perwakilan mereka dengan pihak manajemen. Sementara puluhan polisi masih bersiaga melakukan pengamanan.



    Editor : Aries Susanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.