Dhoho Street Fashion 2015 Ajang Perkenalan Batik dan Tenun Ikat Kediri

Dhoho Street Fashion 2015 Ajang Perkenalan Batik dan Tenun Ikat Kediri Peragaan busana Dhoho Street Fashion di Kota Kediri, Minggu (13/12/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Prasetia Fauzani)

    Dhoho Street Fashion 2015 digelar bersamaan dengan car free day di Kediri sehingga cuykup banyak ditonton khalayak.

    Madiunpos.com, KEDIRI — Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (13/12/2015), mengadakan peragaan busana Dhoho Street Fashion 2015. Kegiatan itu dimanfaatkan Pemkot Kediri untuk memperkenalkan produk karya desain berbahan kain tenun ikat dan bayik khas Kediri yang merupakan salah satu produk unggulan kota ini.

    Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Kediri Ferry Silviana Feronica mengemukakan acara peragaan busana ini terinspirasi dari berbagai peragaan busana di luar negeri. Mereka bukan hanya memanfaatkan gedung untuk peragaan busana, melainkan juga di luar gedung.

    "Saya rasa fashion street ini sudah lazim dilakukan. Peragaan busana di dalam gedung itu kurang bisa dinikmati masyarakat luas," ujar istri Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar ini kepada wartawan, Minggu.

    Ia mengatakan kegiatan peragaan busana ini sengaja digelar guna lebih mengenalkan produk kain tenun ikat. Kain ini adalah satu produk andalan Kota Kediri dan dibuat para perajin Kediri. Cara membuatnya juga tradisional menggunakan alat tradisinal dan menggunakan tangan bukan mesin.

    "Dengan acara semacam ini saya berharap para pembuat batik dan tenun ikat Kota Kediri bisa mengikuti perkembagan fashion terbaru. Acara semacam ini bisa menjadi kalender kegiatan di Kota Kediri," harap Bunda Fey, sapaan akrabnya.

    Sementara itu, Wali Kota Kediri yang juga hadir dalam acara itu mengapresiasi peragaan busana yang digelar di jalan. Terlebih lagi, peragaan busana itu juga melibatkan para desainer lokal Kediri dan Surabaya.

    Ia juga mengatakan dengan diundangnya desainer dari luar Kediri, berperan aktif untuk saling berbagi ilmu pengetahuan. Mereka bisa saling mendesain baju dengan bahan utama dari tenun ikat yang merupakan produk khas Kediri.

    Ia berharap, dengan adanya peragaan busana ini semakin menambah referensi model baju. Ia juga berharap pada para desainer agar kain tenun ikat dari Kediri ini juga ditampilkan dalam berbagai produk busana mereka, sehingga kain ini juga terangkat nantinya.

    "Saya melihat banyak desainer dan para seniman yang melihat karya besar dari desainer lokal maupun dari Surabaya. Saya berharap, para perajin pun bisa belajar dari situ, salah satunya model kekinian, dan ini merupakan modal bagi para pembuat batik serta tenun ikat di Kota Kediri, agar nantinya mereka bisa bersaing di kancah nasional," katanya.

    Berani Kreasikan Warna
    Ia juga meminta, para perajin lebih kreatif dengan mengaplikasikan berbagai motif baru serta berani mengkreasikan warna. Dengan demikian, model tenun ikat mereka diharapkan bisa lebih menarik sehingga lebih disukai calon pembeli.

    "Harus ada motif - motif yang aplikatif, jadi ketika digunakan lebih mudah diaplikasikan," ujar Mas Abu, sapaan akrabnya.

    Peragaan busana Dhoho Street Fashion 2015 ini digelar di Jl. Doho, Kediri, bersamaan dengan acara car free day. Kegiatan tersebut diikuti lima desainer asal Kediri serta Surabaya. Acara itu melibatkan 10 orang model. Mereka menampilkan sekitar 25 karya baju dari para desainer tersebut, dengan perpaduan dari kain tenun ikat, produk Khas Kediri.

    Acara Dhoho Street Fashion 2015 menjadi tontonan menarik warga yang kebetulan mengikuti kegiatan car free day tersebut. Namun, mereka tidak dapat mendekat, sebab panitia memberi patas pengaman, sehingga peragaan busana bisa berjalan dengan lancar, dan model pun bisa berjalan dengan leluasa.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.