Dikira Boneka, Mayat Asal Solo Mengapung di Sungai Surabaya

Madiunpos.com, SURABAYA - Sesosok mayat pria ditemukan mengapung di Kali Jagir, Wonokromo, Surabaya. Dari identitas yang ditemukan, mayat itu diketahui bernama Toriq Anggara Danu Pradipta, 23, warga Solo (Surakarta).

Kanit Reskrim Polsek Wonokromo Iptu Ari Pranoto mengatakan mayat mengapung tersebut kali pertama ditemukan saat warga setempat sedang membersihkan sampah di sungai tepat di bawah Jembatan Intermoda Joyoboyo (TIJ). Awalnya mayat tersebut dikira boneka.

"Ditemukan sekitar pukul 09.00 WIB oleh dua orang warga yang akan membersihka sampah dengan perahu. Awalnya dikira boneka tapi saat didekati ternyata mayat," terang Ari, Senin (28/9/2020).

Bos MeMiles Divonis Bebas, Polisi Tunggu Putusan Inkracht

Seusai penemuan itu, kedua warga tersebut langsung melaporkan dan langsung dievakuasi. Dari mayat tersebut ditemukan identitas dan sebuah tas berisi paving yang masih melingkar di tubuh korban.

"Setelah kami evakuasi, identitas mayat ternyata warga Surakarta. Ada juga sebuah tas warna hitam berisi paving," ujar Ari.

"Langsung kami bawa ke RSU Soetomo. Dari hasil pemeriksaan sementara tidak ditemukan adanya unsur kekerasan di tubuh korban," imbuhnya.

Kasus Covid-19 Surabaya Tinggi, Risma Tak Berani Buka Sekolah Tatap Muka

Meski begitu, lanjut Ari, pihaknya masih proses penyelidikan atas penemuan mayat tersebut. Untuk itu, sejumlah saksi sudah diperiksa.

"Kami lidik. Karena itu tadi meski tak ada tanda-tanda kekerasan tapi ada paving dalam tasnya. Kami juga sudah memeriksa saksi-saksi yang mengetahui korban sebelumnya," tukasnya.

Menurut Ari, dari keterangan saksi, korban sejak Jumat (25/9) sudah berada di sekitar Terminal Wonokromo. Sejak hari itu, korban saat itu tampak terlihat sering mondar-mandir.

Tahan Banting, 5 Zodiak Ini Disebut Memiliki Mental Kuat

"Dari keterangan saksi sejak Jumat sudah terlihat di terminal dan kayak orang bingung mondar-mandir. Ini kami juga sudah menghubungi salah satu keluarganya dan akan ke sini hari ini," tandas Ari.

Editor : Haryono Wahyudiyanto