Duh, Sebagian Besar Pernikahan Dini Ponorogo Dilakukan Anak TKI

Duh, Sebagian Besar Pernikahan Dini Ponorogo Dilakukan Anak TKI Ilustrasi buku nikah (JIBI/Solopos/Antara)

    Sebagian besar pernikahan dini di Ponorogo dilakukan anak yang orang tuanya bekerja di luar negeri.

    Madiunpos.com, PONOROGO — Pernikahan dini di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, dalam empat tahun terakhir terus meningkat. Mayoritas pernikahan dini dilakukan anak-anak yang orang tuanya bekerja sebagai TKI di luar negeri.

    Pejabat Humas Pengadilan Agama Ponorogo, Abdullah Shofwandi, mengatakan hampir 90% pernikahan dini diajukan orang tua karena alasan si anak hamil. “Sebagian besar permohonan dispensasi nikah itu menimpa anak-anak yang ditinggal orang tuanya bekerja di luar negeri,” kata dia kepada Madiunpos.com di ruang kerjanya beberapa hari lalu.

    Dia mengatakan anak-anak yang ditinggal orang tuanya pergi bekerja di luar negeri lebih rentan terjerat pergaulan bebas. Bahkan, ada beberapa kasus anak-anak tersebut berhubungan badan di rumahnya sendiri.

    Lebih lanjut, rata-rata usia anak yang mengajukan dispensasi nikah yaitu 15 tahun atau masih kelas X SMA/SMK. “Mungkin anak-anak itu kurang mendapat perhatian dari orang tua sehingga pergaulan mereka bebas dan tidak terkontrol,” jelas dia.

    Dispensasi nikah bisa diberikan ketika kedua orang tua dari pihak laki-laki dan perempuan mengajukan ke pengadilan agama. Setelah itu, pasangan tersebut bisa dinikahkan di kantor urusan agama.

    Salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam kasus karena hamil terlebih dahulu yaitu menyertakan surat kehamilan dari rumah sakit atau dokter.

    Dia memerinci pada 2013 ada 124 pemohon dispensasi nikah, pada 2014 ada sebanyak 124 pemohon dispensasi nikah, pada 2015 ada 92 pemohon dispensasi nikah, dan pada 2016 hingga akhir Oktober mencapai 91 pemohon dispensasi nikah.

    Hampir sebagian besar permohonan dispensasi nikah selalu disetujui majelis hakim. “Bagaimana mau ditolak, soalnya kan sudah hamil terlebih dahulu,” ungkap Abdullah.

    Lebih lanjut, dia menyampaikan keprihatinan terhadap tingginya angka pernikahan dini di Ponorogo. Dia berharap orang tua untuk selalu membimbing dan memerhatikan pergaulan anaknya.



    Editor : Suharsih

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.