EKONOMI JATIM : Industri Perbankkan Syariah Melambat

EKONOMI JATIM : Industri Perbankkan Syariah Melambat Ilustrasi perbankan syariah (topnews.in)

    Ekonomi Jatim sektor perbankkan syariah melambat.

    Madiunpos.com, SURABAYA -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur melaporkan industri perbankan syariah di Jawa Timur tahun ini melambat karena imbas dari lesunya perekonomian.

    Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Daerah - Kantor Perwakilan BI Jatim, Taufik Saleh menjelaskan, dalam tahun-tahun sebelumnya tingkat pertumbuhan perbankan syariah rerata tumbuh di atas 20%. Namun, melambatnya ekonomi telah berimbas pada perbankan syariah yang tumbuh hanya satu digit.

    "Indikator perbankan syariah tumbuhnya masih di bawah tahun sebelumnya. Melambatnya perbankan syariah ini ditandai dengan turunnya permintaan pembiayaan. Contohnya saja penjualan kendaraan bermotor yang turun, ternyata penyaluran kredit juga ikut turun," katanya seusai Seminar Ekonomi Syariah, Kamis (30/7/2015).

    Berdasarkan data Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, hingga Mei 2015, total aset bank umum syariah di Jawa Timur secara nominal tercatat mencapai Rp24 triliun atau hanya tumbuh 7,62% dibandingkan pencapaian Mei 2014 yakni Rp22,3 triliun.

    Sedangkan pembiayaan syariah hingga Mei 2015 tercatat Rp19,2 triliun atau tumbuh 8,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp17,7%.

    Sementara dana pihak ketiga (DPK) di bank umum syariah hingga Mei 2015 tercatat Rp16,6 triliun atau tumbuh 5% dibandingkan periode yang sama di 2014 yakni Rp15,8 triliun.

    Adapun pangsa pasar perbankan syariah di Jawa Timur saat ini juga masih berada di level 2%-6% dari total industri perbankan sejak 2010-2014. Padahal pada 2020, perbankan syariah dicanangkan bisa memperoleh market share hingga 20%.

    Di Jawa Timur, kata Taufik, pemerintah daerah dan Bank Indonesia serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menandatangi Deklarasi Surabaya sebagai bentuk komitmen terhadap pengembangan dan akselerasi ekonomi syariah.

    Guna mencapai target pangsa pasar perbankan syariah, Bank Indonesia mulai memberdayakan tokoh-tokoh pendakwah dan para ulama di Jatim untuk ikut mensosialisasikan gerakan perbankan syariah.

    "Masyarakat kampus, pemda, OJK, para da'i ini menjadi ujung tombak dalam akselerasi ekonomi syariah. Dari sisi demand, para da'i ini akan mengarah pada edukasi serta menyadarkan masyarakat akan manfaat perbankan syariah," jelas Taufik.



    Editor : Rini Yustiningsih

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.