EKONOMI KREATIF : Keren, Kaus Reog Ponorogo Ini Tak Mau Kalah dengan Jogja

EKONOMI KREATIF : Keren, Kaus Reog Ponorogo Ini Tak Mau Kalah dengan Jogja Kaos bergambar ikonik Reog Poonorogo. (Ist/Rio)

    Ekonomi kreatif menjadi kekuatan para pelaku bisnis rumahan. Mereka bersaing dengan produk-produk  luar.

    Madiunpos.com, PONOROGO – Industri kreatif pembuatan kaos yang satu ini memiliki ciri khas yang kuat, yakni Reog Ponorogo. Gambar dan pewarnaanya kuat. Sejumlah warok bertubuh kekar dan pakaian khas yang mistis menambah kekuatan kaos khas Ponorogo ini. Dan rupanya budaya yang mengakar sejak ratusan tahun silam mampu menjadi sumber inspirasi tiada henti untuk pengembangan ekonomi kreatif kaos oblong.

    Agus Harianto, demikian nama lelaki berusia 27 tahun ini. Meski masih muda, namun ia mampu “menjual” Reog Ponorogo sebagai daya tarik baju sablon yang ikonik. Hasilnya tak kalah dengan bisnis usaha kaos oblong di kota-kota besar lainnya, seperti Jogja, Surabaya, dan Bandung . Dalam sebulan, kaos bergambar para jawaran Reog itu bisa terjual setidaknya 2.000 potong.

    Agus mengaku mulai menekuni usaha kaos oblong itu setelah lulus Madrasah Aliayah di usaha milik pamannya.  Selama lima tahun, 2007-20013, Agus belajar teknik menyablon dan desain. Dari usahanya  itu, ia merintis usaha jual beli handphone. Namun, bakatnya di dunia sablon tetap mengalir.

    “Tahun 2013 saya menikah dan mulai merintis usaha sendiri,” kata Agus Hariyanto, 27, pemilik gallery & sablon ESGE saat ditemui Madiun Pos di rumahnya Kaponan, Mlarak, Kabupaten Ponorogo, Selasa (12/05/2015).

    Sejak itulah, Agus memulai membuat toko kaos dengan gallery kaos bergambar khas Reog Ponorogo. Kaos khas tersebut diproduksi Agus sendiri. Beberapa kaos khas bergambar khas budaya Reog ia jejer di rak tokonya. Pembelinya pun membanjir dari berbagi daerah, seperti Madiun, Ngawi, Trenggalek, Tulung Agung, bahkan sejumlah organisasi pencak silat di Jakarta dan paguyuban Reog bantarangin di Jakarta juga menjadi pelanggannya.

    Usahanya yang terus berkembang menuntut Agus untuk menekuni usaha jahit sendiri, sablon, hingga pengepakan. Saking ramainya, ia harus merekrut karyawan dari kakak, adik, dan beberapa keponakanya sendiri. Tak hanya kaos khas Ponorogo, Agus juga memproduksi kaos komunitas, kaos sekolahan dan pesanan lainya.

    “Dalam sebulan dapat memproduksi 2.000 kaos yang sudah jadi,” papar Agus.

    Menurut Agus, kunci menjalani binis kaos ialah tak merasa paling pintar. Selain itu, juga harusmemiliki motivasi yang kuat, kerja keras, dan ketekunan. (kontributor/Rio Wicaksono)

     

    KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya.



    Editor : Aries Susanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.