Emak-Emak di Ngawi Bunuh Diri Tenggak Racun, Diduga Soal Asmara
Seorang ibu rumah tangga dari Kecamatan Padas, Kabupaten Ngawi, nekat mengakhiri hidupnya dengan meminum racun potas, Sabtu (17/10/2020) sekitar pukul 23.30 WIB.
Madiunpos.com, NGAWI -- Seorang ibu rumah tangga dari Kecamatan Padas, Kabupaten Ngawi, nekat mengakhiri hidupnya dengan meminum racun potas, Sabtu (17/10/2020) sekitar pukul 23.30 WIB. Diduga perempuan bernama Rumanti itu meminum racun karena persoalan asmara.
Kapolsek Paron, Iptu Suyitno, mengatakan Rumanti ini meninggal dunia saat perjalanan menuju ke Puskesmas Padas. Kuat dugaan ibu rumah tangga berusia 37 tahun itu meninggal dunia karena menenggak racun potas.
Berdasarkan keterangan saksi, kata Kapolsek, perempuan ini memiliki permasalahan asmara dengan menjalani hubungan gelap dengan seorang pria bernama Sugeng. Pria tersebut merupakan seorang duda.
3 Rumah dan Gudang Mebel Milik Kadus di Ngawi Ludes Terbakar, Kerugian Mencapai Rp700 Juta
"Jadi korban ini menjalani asmara dengan Sugeng. Sebagai pacar gelapnya. Keduanya sudah menjalani hubungan asmara sekitar 1,5 bulan. Hubungan mereka semakin intim. Korban ini masih punya suami," kata dia, Minggu (18/10/2020).
Atas hubungan gelap dengan sang duda itu, pihak keluarga tidak menyetujui hubungan tersebut. Mengingat Rumanti masih memiliki suami.
Hingga akhirnya perempuan itu berniat untuk mengakhiri hidupnya dengan menenggak racun jenis potas. Hal itu disampaikan Rumanti melalui pesan instan aplikasi WA.
"Korban ini menyampaikan pesan terakhir melalui WA ke Sugeng. Korban juga berpesan kalau nanti sudah tidak bernyawa bisa menghubungi adiknya yang bernama Siswo," ujarnya.
Siswi SMKN Ngawi Gugat Omnubus Law UU Cipta Kerja ke Mahkamah Konstitusi
Setelah itu, Rumanti benar-benar mengakhiri hidupnya dengan menenggak potas. Aksi nekat itu pun diketahui Sugeng. Kemudian perempuan itu dibawa ke Puskesmas Paron.
"Korban ini meminum racun di rumah Sugeng di Tempuran, Kecamatan Paron. Kemudian dibawa ke Puskesmas Paron. Saat di jalan masih bernafas. Tetapi sesampainya di Puskesmas, korban ini sudah meninggal dunia," terangnya.
Ini Kata Ayah Siswi SMKN Ngawi yang Menggugat UU Ciptaker ke MK
Selanjutnya jenazah perempuan itu dibawa ke RSUD dr. Soeroto Ngawi untuk menjalani visum. Dari hasil keterangan medis tidak ditemukan luka bekas tanda penganiayaan. Pihak keluarga termasuk suami sah korban sudah menerima kejadian tersebut. Hingga akhirnya jenazah diserahkan kepada keluarga dan dimakamkan.
Editor : Abdul Jalil
Baca Juga
- Korban Penyekapan Laporkan Bos Rental Motor ke Polsek Ngawi
- Ibu dan Bayi di Ngawi Disekap & Dijadikan ART karena Tak Bayar Utang
- 2 Sopir Meninggal, Begini Kronologi Truk Boks Tabrak Truk Tronton di Tol Solo-Ngawi
- Tragis! Pria Lansia di Ngawi Meninggal Terbakar saat Bersihkan Sampah
- Kebakaran di Gunung Lawu Meluas, 350 Personel Diturunkan
- Bus Pariwisata Ludes Terbakar di Ngawi. Begini Kronologinya
- Sudah Lama Rusak, Jembatan Guyung Ngawi Akhirnya Diperbaiki
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.