FENOMENA ALAM BOJONEGORO : Lumpur Jari Menyembur Lagi, Ini Dampaknya

FENOMENA ALAM BOJONEGORO : Lumpur Jari Menyembur Lagi, Ini Dampaknya Pengunjung menerobos garis polisi yang dipasang di semburan air bercampur lumpur di Desa Jari, Gondang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu (10/4/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Aguk Sudarmojo)

    Fenomena alam yakni semburan lumpur di Desa Jari kembali terjadi.

    Madiunpos.com, BOJONEGORO - Fenomena alam berupa semburan lumpur di Desa Jari, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro, kembali terjadi sepekan terakhir. Hal itu diduga dipicu hujan yang mengguyur pegunungan kapur di wilayah setempat selama beberapa hari.

    Seorang perangkat Desa Jari, Waki, menjelaskan semburan di desanya tidak mengeluarkan lumpur tetapi air bercampur gas lebih dari sebulan. Oleh sebab itu, Kali Keramat di desanya yang semula keruh bercampur lumpur kembali menjadi jernih.

    Tetapi, lanjutnya, semburan di Jari kembali mengeluarkan air bercampur lumpur, selain gas, sejak sepekan terakhir. "Kemungkinan ada lumpur yang kembali keluar dipengaruhi hujan yang terjadi dalam beberapa hari ini," jelas dia di Bojonegoro, Senin (30/5/2016).

    Waki memerkirakan debit air bercampur lumpur yang keluar sama dengan ketika kali pertama muncul pada 7 April 2016 yaitu sekitar 1 liter per detik. Akibat adanya semburan air bercampur lumpur, katanya, Kali Keramat di desanya kembali keruh.

    "Pengunjungnya [semburan lumpur Jari]sekarang sudah sepi. Kalau ada hanya satu atau dua orang pada hari libur Minggu," ucapnya.

    Ia menambahkan tiga papan pengumuman awas bahaya gas beracun dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih tetap terpasang di sekitar lokasi semburan. Yang jelas, katanya, jumlah semburan di daerah setempat tetap lima titik tidak bertambah.

    Sekretaris Kecamatan Gondang Basuki membenarkan lokasi semburan Jari kembali mengeluarkan air bercampur lumpur.

    "Warga berkeinginan lokasi semburan menjadi objek wisata, tapi kesulitan karena ada papan pengumuman awas bahaya gas beracun," ungkap dia.

    Sesuai laporan Peneliti Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung, Igan S. Sutawidjaja, semburan di Jari mengandung sejumlah gas yang berbahaya. "Gas yang ditemukan dari semburan antara lain, Co2, dan So2 dan hidrokarbon," kata dia.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.