Gatot Sebut Pendemo KAMI Jatim Bayaran, Mahasiswa Ngaku Dibayar Rp100.000

Dalam video yang beredar, dua mahasiswa yang diduga demonstran mengaku ikut demo menentang KAMI Jatim karena dibayar.

Gatot Sebut Pendemo KAMI Jatim Bayaran, Mahasiswa Ngaku Dibayar Rp100.000 Salah satu deklarator KAMI, Gatot Nurmantyo. (Detikcom-Deny Prastyo/Faiq Azmi)

    Madiunpos.com, SURABAYA - Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gatot Nurmantyo, pernah menyebut pendemo di acara KAMI Jawa Timur (Jatim) sebagai demonstran bayaran. Ucapannya ternyata benar karena ada pengakuan mereka dibayar Rp100.000.

    Pernyataan itu dibenarkan oleh Sekjen Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Pelauw (IPPMAP), M. Syarif Tuasikal. "Iya mereka mahasiswa dari IPPMAP yang ikut demo di Jabal Nur kemarin dibayar. Satunya dibayar Rp100.000, satunya gak ngaku kalau dibayar," kata Syarif saat dimintai konfirmasi, Kamis (1/10/2020).

    Syarif menjelaskan dua mahasiswa yang merupakan anggota IPPMAP itu tertangkap basah ikut demo di Jabal Nur.

    Makian Bikin Kasat Sabhara Resign, Ini Jawaban Kapolres Blitar

    "Ketahuan pas di Jabal Nur. Adik-adik ini kan biasanya seminggu atau sebulan sekali kumpul, jadi hafal wajahnya. Yang satu, mahasiswa yang ngaku dibayar Rp100.000 itu sudah firasat sebenarnya gak mau ikut, karena demonya kok di Jabal Nur. Karena dia biasanya sering ke sini [Jabal Nur]. Akhirnya dia diam-diam sembunyi mau kabur, kita pergoki. Nah yang satunya yang ngaku gak dibayar malah di mobil komando, ya ketahuan," jelasnya.

    Kepada Syarif, keduanya mengaku ikut demo untuk mencari pengalaman. Meski satu mahasiswa itu dibayar dan satunya mengaku tidak.

    "Jadi kalau pengin cari pengalaman ya harus tahu apa demonya, buat siapa, tujuannya apa. Bukan asal ikut. Ini malah dibayar. Meski ada yang gak ngaku, secara psikologi saya tahu dia dibayar, cuma gak ngaku. Mahasiswa gini kan mudah ikut-ikutan diajak gini gitu," terangnya.

    Di Balik Keindahannya, 6 Tempat di Pulau Jawa Ini Terkenal Mistis dan Angker

     

    Dibina

    Tangkapan layar video pengakuan demonstran bayaran. (Detikcom-tangkapan layar)

    Syarif memastikan keduanya anggota IPPMAP. Pihaknya akan membina mahasiswa tersebut agar tidak mengulang kesalahan yang sama. "Ya adik-adik kita juga ini. Harus dibina. Keduanya juga [anggota] IPPMAP," pungkasnya.

    Senin (28/9), Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jawa Timur menggelar acara di Graha Jabal Nur dan di Gedung Juang 45 Surabaya. Namun dua acara tersebut mendapat penolakan dari massa yang akhirnya menggelar demo.

    Acara silaturahmi di Graha Jabal Nur, Jambangan, Surabaya, mendapat penolakan dari massa Koalisi Indonesia Tetap Aman (KITA). Acara tersebut dihadiri salah satu deklarator KAMI, Gatot Nurmantyo, yang bersilaturahmi dengan para kiai dan habaib Jatim.

    Dalang Kerusuhan Mertodranan Solo Tertangkap, Perannya Menyurvei dan Menghasut Massa

    Sementara acara di Gedung Juang 45 Surabaya mendapat penolakan dan pengadangan dari massa Surabaya Adalah Kita. Menanggapi hal itu, Gatot menyebut demonstran yang menghalangi acara KAMI Jatim merupakan demonstran bayaran.



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.