GUIB Jatim Desak Pemerintah Bentuk Tim Pencari Fakta Penembakan 6 Laskar FPI
GUIB Jatim juga mendesak pemerintah segera membentuk tim pencari fakta independen atas insiden penembakan brutal yang menyebabkan terbunuhnya enam anggota laskar FPI.
Madiunpos.com, SURABAYA - Gerakan Ummat Islam Bersatu Jawa Timur (GUIB Jatim) menyatakan sikap terkait penembakan enam anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI). GUIB Jatim mengecam insiden penembakan tersebut.
"Innalillahi wa inna ilaihi roji'uun. Kami mengecam insiden penembakan biadab yang menyebabkan terbunuhnya 6 anggota lasykar Front Pembela Islam (FPI)," ujar Sekretaris Jenderal GUIB Jatim, Mochammad Yunus, kepada detikcom, Kamis (10/12/2020).
GUIB Jatim juga mendesak pemerintah segera membentuk tim pencari fakta independen atas insiden penembakan brutal yang menyebabkan terbunuhnya enam anggota laskar FPI.
Satu TPS di Surabaya Harus Coblosan Ulang
"GUIB Jatim juga mendesak aparat penegak hukum dalam menangani insiden penembakan brutal yang menyebabkan terbunuhnya enam anggota laskar FPI, agar bekerja secara professional, obyektif, berkeadilan dan berkeadaban," lanjut Yunus.
GUIB Jatim juga meminta Komnas HAM, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), lembaga-lembaga independen dan tokoh-tokoh kredibel penggiat kemanusiaan untuk melakukan investigasi mendalam mengusut secara tuntas, terbuka dan transparan atas insiden penembakan brutal itu.
GUIB Jatim sendiri, jelas Yunus, merupakan sebuah lembaga di bawah naungan MUI Jatim yang beranggotakan ormas dan lembaga Islam di Jatim.
Ini Dia 50 Orang Terkaya Indonesia, Tetap Tajir Walau Ada Corona
Editor : Haryono Wahyudiyanto
Baca Juga
- Datangi Mabes Polri, Amien Rais Siap Jamin Penangguhan Penahanan HRS
- Ancam Gorok Kepala Mahfud Md, Ini Alasan para Tersangka
- Habib Rizieq Akhirnya Ditahan soal Kasus Kerumunan
- Aksi Arek Suroboyo Tolak FPI Ricuh, 2 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
- Tiba di Jakarta, Habib Rizieq Bicara Revolusi Akhlak dan Rekonsiliasi dengan Syarat
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.