Harga Bawang Putih Naik 32,56% Picu Inflasi Jatim Februari 2018

Harga Bawang Putih Naik 32,56% Picu Inflasi Jatim Februari 2018 Kepala BPS Jawa Timur Teguh Pramono. (Peni Widarti/JIBI/Bisnis)

    Inflasi Jatim pada Februari 2018 mencapai 0,16%.

    Madiunpos.com, SURABAYA -- Kenaikan harga bawang putih mencapai 32,56% pada Februari 2018. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Teguh Pramono, mengatakan belum diketahui pasti penyebab kenaikan harga bawang putih yang mencapai lebih dari 30% itu.

    Namun, dia menambahkan, komoditas itu cukup memberi andil dalam inflasi Jatim yang mencapai 0,16%. "Inflasi terjadi di hampir semua wilayah di Jatim, dan yang terbesar inflasi Februari ini ada di Probolinggo mencapai 0,31% dan terendah di Sumenep 0,08%," katanya saat merilis Berita Resmi Statistik di Surabaya, Kamis (1/3/2018).

    Teguh Pramono mengatakan selain bawang putih, komoditas lain yang menjadi penyebab inflasi Februari ini adalah beras dengan perubahan harga 1,04%. Komoditas ini pada bulan lalu juga merupkan penyebab utama. Namun, harga beras berangsur menurun.

    "Turunnya harga beras sedikit demi sedikit ini bisa jadi karena kemarin adalah musim panen raya sehingga berangsur turun tapi harganya masih lebih tinggi kalau dibandingkan dengan tahun lalu di periode yang sama," ujarnya.

    Adapun sejumlah komoditas lainnya yang menyebabkan inflasi Februari yakni sewa rumah naik 1,81%, bahan bakar minyak 0,79%, emas perhiasan 2,01%, sepeda motor 0,88%, tomat 9%, upah pembantu 0,76%, cabai 9,18%.

    Sedangkan komoditas lain yang cukup menjaga keseimbangan atau deflasi yakni telur ayam ras turun 8,15%, angkutan udara turun 6,41%, daging ayam ras turun 3,81%, wortel turun 6,97%, tarif kereta api turun 2,89%, kentang turun 7,54%, pisang turun 2,85%, melon turun 6,49%, kelapa turun 2,01% dan minyak goreng turun 0,88%.

    Meski begitu, lanjut Teguh, inflasi tertinggi yakni ada di DKI Jakarta dan Semarang yakni sebesar 0,37%, sedangkan deflasi terjadi di Yogyakarta yakni hanya 0,05%.

    "Jadi inflasi 0,16% di Jatim ini masih tergolong aman karena lebih rendah dari nasional. Mudah-mudahan inflasi ini bisa berjalan bagus supaya kesejahteraan masyarakat Jatim tetap terjaga," ungkap Teguh.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.