HARGA BBM : Stok BBM Habis, Disperindagtamben dan TPID Kediri Datangi SPBU
Harga BBM yang diturunkan pemerintah memicu kosongnya stok di sebagian SPBU di Jatim.
Madiunpos.com, KEDIRI — Turunnya harga membuat konsumsi warga atas bahan bakar minyak (BBM) meningkat. Stok sebagian stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jatim pun kosong.
Menanggapi fenomena itu, tim gabungan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi (Disperindagtamben) Kota Kediri, dengan Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri, Jawa Timur merasa perlu melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah SPBU. Langkah itu diambil demi memastikan penyebab kosongnya stok BBM itu.
"Kami antisipasi, sebab banyak antrean di SPBU. Kami ingin pastikan ada kendala apa," kata Kepala Disperindagtamben Kota Kediri Yetti Sisworini di Kediri, Rabu (6/1/2016).
Ia mengatakan dari berbagai laporan yang ia terima, kekosongan bahan bakar di sejumlah SPBU ini sudah terjadi sejak dua hari lalu. Namun, yang terbanyak justru terjadi pada kemarin, Selasa (5/1/2015), sehingga banyak warga dan pengendara yang kebingungan mencari bahan bakar.
Ia bersama sejumlah anggota tim dari TPID Kota Kediri datang langsung ke sejumlah SPBU dan diketahui ternyata belum ada pengiriman dari Pertamina, terlebih lagi sejak dua hari lalu. "Kami akan koordinasikan dari Pertamina dan penglola SPBU mengapa tertunda. Apa karena armada yang terbatas, sehinggga pengiriman tidak bisa mengatasi permintaan," ujarnya.
Untuk sementara, karena stok yang masih terbatas, ia meminta pengelola SPBU membuat kebijakan untuk membatasi pembelian terutama jeriken. Ia meminta agar pengelola lebih mengutamakan pembeli dengan kendaraan ketimbang dengan jeriken.
Petugas berkunjung ke SPBU Jl. Raung, Kota Kediri. Di lokasi itu, bahan bakar yang habis misalnya Pertalite. Sementara, untuk Premium tinggal 12 ton, solar 14 ton, Pertamax sisa 7 ton. Jumlah itu sangat sedikit untuk stok sehari.
Sulitkan Warga
Sementara itu, Toni Dwi Cahyono, salah seorang warga Kota Kediri mengaku kosongnya stok BBM ini sangat menyulitkan. Ia dengan pembeli lainnya harus antre. Bahan bakar yang ia beli pun hanya sisa pertamax, sementara lainnya tidak kebagian.
Ia juga menilai, kebijakan pemerintah yang menurunkan harga bahan bakar itu dinilai kurang mengena, sebab turunnya hanya sedikit. Harusnya, harga bahan bakar bisa diturunkan lebih banyak lagi, sehingga semua ikut merasakan.
"Turunnya ini tidak terlalu ada efeknya, harusnya turun lebih banyak lagi, sampai harga Rp4.500," harap Toni.
Pemerintah telah resmi menurunkan harga bahan bakar. Harga solar turun dari Rp6.700/liter menjadi Rp5.650/liter. Harga Premium untuk non-Jamali (Jawa, Madura, dan Bali) turun dari Rp7.300/liter menjadi Rp6.950/liter, sedangkan harga Premium untuk Jamali turun dari Rp7.400/liter menjadi Rp7.050/liter. Sementara, untuk harga Pertalite, turun dari Rp8.250/liter menjadi Rp7.900/liter.
Editor : Rahmat Wibisono
Baca Juga
- Antre Isi BBM di SPBU Kota Kediri, Mobil Habis Terbakar
- BAHAN BAKAR MINYAK : Harga Turun, Pertamina Pastikan Stok BBM Jatim Cukup
- FOTO HARGA BBM : Hanya Bisa Antre Pertamax di Kediri
- HARGA BBM : Hiswana Migas Desak Pembatasan Pembelian BBM dengan Jeriken
- HARGA BBM : Ekonom Tuding Penyesuaian Tarif Picu Kelangkaan BBM
- HARGA BBM : Harga Turun, Konsumsi BBM Madiun Naik 17%
- HARGA BBM : Harga Turun, Konsumsi Melonjak, Pertamina Tambah Stok BBM di Jatim
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.