HARGA KEBUTUHAN POKOK : Harga Cabe Rawit Berlipat Ganda Jadi Rp60.000/Kg

HARGA KEBUTUHAN POKOK : Harga Cabe Rawit Berlipat Ganda Jadi Rp60.000/Kg Transaksi cabai di pasar tradisional Magetan, Jumat (7/8/2015). (Julian Tondo Wisudo/JIBI/Madiunpos.com)

    Harga kebutuhan pokok jenis cabe rawit di pasar tradisional Magetan naik berlipat ganda. Mengapa?

    Madiunpos.com, MAGETAN — Harga kebutuhan pokok jenis Cabe rawit kini semakin pedas saja. Harga cabe rawit di beberapa pasar tradisional di Magetan gerlipat ganda menjadi Rp60.000/kg.

    Naiknya harga kebutuhan pokok masyarakat jenis cabe rawit ini diduga akibat banyaknya tanaman cabe rawit di petani yang mengalami gagal panen. Stok yang semakin menipis itu membuat harganya berlioat ganda.

    Harga cabe rawit sepekan lalu masih pada kisaran Rp30.000/kg. Harga kebutuhan pokok masyarakat itu merangkan naik menjadi Rp45.000, dan kini sudah menembus angka Rp60.000/kg.

    Sedangkan harga cabe jenis lainnya masih terbilang normal meskipun juga mengalami kenaikan. Harga cabe hijau Rp33.000/kg, cabe keriting Rp35.000/kg, cabe merah besar Rp30.000/kg.

    Terus naiknya harga cabe rawit ini tentu saja memberatkan masyarakat kecil lantaran mereka harus merogoh kocek lebih dalam, padahal untuk memenuhi kebutuhan setiap harinya mereka bukan hanya  membeli cabe rawit. Masih banyak kebutuhan pokok lain yang harus dibeli.

    Menurut Suharti, 41, pedagang sayur, naiknya harga cabe rawit ini lantaran stok cabe rawit dari para petani semakin menipis. Kondisi itu diduga akibat tanaman cabe di petani banyak  yang mengalami gagal panen, hal ini terjadi karena kemarau panjang.

    “ Cabe rawit saat ini susah dapatnya, banyak petani yang gagal panen, katanya tanahnya kering tidak ada air, jadi ya kalaupun ada cabe harganya mahal sekali, saya sendiri bingung, mau jual murah ya rugi, kalo jual mahal, pembeli pada protes .” kata Suharti, Jumat (7/8/2015).

    Demi memenuhi stok cabe, para pedagang cabe di pasar tradisional Magetan terpaksa harus mengambil cabe dari luar daerah, seperti dari Pare, Kediri, dan Pacitan. Langkah itu membawa konsekuensi ongkos yang lebih mahal untuk biaya operasional. (Julian Tondo Wisudo/JIBI/Madiunpos.com)

     

    KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.