HARI JADI JATIM : Madiun Masih Mencekam saat 1 Sura, Festival Seni Pencak Silat Nusantara Batal

HARI JADI JATIM : Madiun Masih Mencekam saat 1 Sura, Festival Seni Pencak Silat Nusantara Batal Spanduk pemberitahuan acara Festival Seni Pencak Silat Nusantara I dan Festival Seni Jaranan Nusantara I terpasang di halaman Bakorwil Madiun, Selasa (29/9/2015). Spanduk Festival Seni Pencak Silat Nusantara I telah dilepas seiring pembatalan acara. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

    Hari Jadi Jatim mestinya dimeriahkan Festival Seni Pencak Silat Nusantara I, tetapi kegiatan itu mendadak batal digelar karena dianggap rawan rusuh.

    Madiunpos.com, MADIUN –  Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan (Bakorwil) I Provinsi Jawa Timur di Madiun batal mengadakan perhelatan Festival Seni Pencak Silat Nusantara I. Polisi yang semula berharap momentum 1 Sura menjadi even pariwisata dengan daya tarik atraksi pencak silat Madiun, mendadak menganggap kegiatan semacam itu terlalu berisiko mengganggu keamanan.

    Kasubid Kemasyarakatan Bakorwil Madiun, Enny, menjelaskan perhelatan Festival Seni Pencak Silat Nusantara I rencananya digelar dalam rangka perayaan HUT ke-70 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) di halaman Kantor Bakorwil Madiun, Sabtu (10/10/2015) pukul 09.30 WIB. Namun, sambungnya, Bakorwil Madiun terpaksa membatalkan Festival Seni Pencak Silat Nusantara I itu sesuai saran aparat kepolisan.

    “Kebetulan HUT Pemprov Jatim [Senin, 12/10/2015] jatuh hampir bersamaan dengan 1 Sura. Atas pertimbangan keamanan, kami menerima usulan dari pihak kepolisian untuk membatalkan acara yang telah dipersiapkan berbulan-bulan tersebut,” jelas Enny kepada Madiunpos.com di ruang kerjanya, Rabu (7/10/2015).

    Enny menyampaikan Bakorwil Madiun tengah menjalin komunikasi dengan calon peserta terkait pembatalan Festival Seni Pencak Silat Nusantara I. Menurut dia, perhelatan Festival Seni Pencak Silat Nusantara I rencananya diikuti oleh 18 kelompok pencak silat dari berbagai kota atau kabupaten di bawah lingkup Bakorwil Madiun.

    “Kami berharap dan yakin calon peserta Festival Seni Pencak Silat Nusantara I bisa mengerti perubahan kondisi ini. Setidaknya kami langsung mengonformasi pembatalan acara ke pengurus IPSI [Ikatan Pencak Silat Indonesia] di wilayah Bakorwil Madiun dan calon peserta perwakilan dari berbagai perguruan silat,” jelas Enny.

    Satukan Perguruan
    Enny menjelaskan tujuan Festival Seni Pencak Silat Nusantara I salah satunya untuk menyatukan kelompok atau perguruan pencak silat di wilayah Bakorwil Madiun melalui pertunjukan seni, bukan sebuah ajang pertandingan. Ditanya waktu alternatif sebagai ganti pelaksanaan Festival Seni Pencak Silat Nusantara I yang dibatalkan karena mepet 1 Sura, Enny belum bisa memastikan.

    “Kami juga meminta maaf kepada masyarakat yang telah mengetahui rencana pelaksanaan Festival Seni Pencak Silat Nusantara I melalui spanduk maupun undangan. Mungkin Madiun masih dianggap mencekam [menjelang 1 Sura] sehingga kami juga mencoba memahami hal itu. Kami meminta masyarakat bisa memaklumi,” terang Enny.

    Meski Festival Seni Pencak Silat Nusantara I dibatalkan, menurut Enny, Bakorwil Madiun tetep bakal menggelar Festival Seni Jaranan Nusantara I, Jumat (9/10/2015), mulai pukul 09.30 WIB. Dia menjelaskan Festival Seni Jaranan Nusantara I bakal diikuti oleh berbagai kelompok seni yang berasal dari Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ternggalek, dan Kabupaten Ngawi.

    Polisi Ambivalen
    Berdasarkan catatan Madiunpos.com, polisi Madiun sejatinya pernah mengungkapkan rencana luhur menjadikan momentum 1 Sura yang selama ini mencekamkan Madiun menjadi daya tarik wisata. Keinginan luhur itu disampaikan Kapolresta Madiun AKBP Agus Yulianto kegiatan coffee morning di Gedung Bhayangkara Mapolres Madiun, Senin (28/9/2015).

    Perlunya Madiun mengubah kesan mencekam perayaan 1 Sura menjadi momentum penuh atraksi yang menarik wisatawan itu dikemukakan Kapolresta Agus Yulianto di hadapan para pimpinan atau ketua paguyuban pencak silat di wilayahnya. Kata-kata pucuk pimpinan polisi Kota Madiun itu bahkan terdokumentasikan dalam laman resmi Polresmadiunkota.com.

    “Ini bisa menjadi sumber perekonomian baru bagi Madiun. Bayangkan, suroan damai, seluruh perguruan pencak silat kirab, lalu menampilkan pertunjukan pencak silat. Wisatawan datang menonton. Penginapan penuh dan suvenir juga laris,” papar Tony membagikan mimpinya di hadapan para pimpinan atau ketua paguyuban pencak silat Madiun.

    Nyatanya mimpi yang dibagikan AKBP Agus Yulianto kepada masyarakat pencak silat Madiun itu benar-benar sekadar mimpi. Kesempatan mengubah citra Madiun yang mencekam setiap libur Tahun Baru Hijrah atau 1 Sura akibat perseteruan dua perguruan silat menjadi momentum wisata penuh atraksi pun pupus di tengah jalan. Festival Seni Pencak Silat Nusantara I yang digagas Bakorwil Madiun untuk merayakan Hari Jadi atau HUT Jatim batal digelar.

     

    KLIK DI SINI untuk Berita Lain 1 Sura:
    – Jaga Suroan, Polresta Madiun Siaga Penuh

    – Polisi Ajak Pesilat Jadikan Suroan sebagai Daya Tarik Wisata

    KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

     



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.