KEBAKARAN LAWU : Peti Jenazah Awang Beda Sendiri, Ini Sebabnya...

KEBAKARAN LAWU : Peti Jenazah Awang Beda Sendiri, Ini Sebabnya... Peti berisi jenazah Awang berbeda dari lainnya, Senin (19/10/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

    Kebakaran Lawu membuat jenazah korban sulit teridentifikasi. Jasad para korban langsung dimasukkan peti saat keluar dari ruiang pemulasaraan.

    Madiunpos.com, MAGETAN — Empat peti jenazah tertata rapi di depan Ruang Pemulasaraan Jenazah RSUD Sayidiman, Kabupaten Magetan, Jatim, Senin (19/10/2015). Peti-peti tersebut dimanfaatkan untuk mengamankan jenazah korban kebarakan Lawu yang berasal dari Kabupaten Ngawi, Jatim.

    Pantauan Madiunpos.com di lokasi, peti-peti tersebut mulai diisi, Senin sore, secara berurutan dari jenazah, Nanang Setia Utama, 15, Sumarwan, 45, Rita Septi, 21, dan terakhir Awang Feri Pradika, 42. Namun, peti-peti jenazah korban kebakaran Lawu yang mulai tertata di depan ruangan tersebut kembali dimasukan Tim DIV Forensik Polda Jatim ke Ruang Pemulasaraan Jenazah RSUD Sayidiman.

    "Saya tidak tahu alasan pasti peti-peti jenazah kembali dimasukkan ke ruangan. Tadi kabarnya, dokter DVI Forensik Polda yang baru datang meminta petugas untuk memasukan lagi peti. Mungkin identifikasi lanjut," jelas Memet, rekan korban tewas atas nama Awang, kepada Madiunpos.com, Senin (19/10/2015) malam.

    Memet mengatakan setelah kembali masuk ruang jenazah, peti berisi jenazah Awang yang tadinya diidentifikasi terakhir berubah menjadi yang kali pertama keluar Ruang Pemulasaraan Jenazah RSUD Sayidiman. Meski demikian, menurut dia, jenazah Awang tetap tidak boleh dibawa pulang sebelum mendapat pengumuman oleh Tim DVI Forensik Polda Jatim dan Polres Madiun.

    Dibuat Khusus
    Pantauan Madiunpos.com, dari empat peti jenazah korban kebakaran Lawu, hanya satu peti yang berwarna dan berukuran berbeda. Peti tersebut tidak disertai dengan cat plitur dan berukuran lebih besar. Memet yang sempat ikut menyaksikan proses identifikasi di Ruang Pemulasaraan Jenazah RSUD Sayidiman mengatakan peti yang berbeda berisi jenazah Awang. Menurut dia, peti jenazah Awang memang dipesan khusus.

    "Itu [peti] baru dibuat. Jadi kamu pesan peti khusus. Jenazah Awang tidak cukup untuk masuk peti yang [berukuran] sama dengan korban kebakaran Lawu lainnya. Tubuh Awang tinggi besar. Badannya tadi saya lihat juga mengembang, mungkin dampak terbakar," jelas Memet.

    Memet mengatakan Awang sosok yang humoris. Dia mengatalan, Awang mudah berbaur dengan siapa saja. Memet mengatakan, sifat supel tersebut bahkan membuat Awang dipercaya menjabat sebagai ketua New Vixion Komunitas Ngawi (New Viking) selama dua tahun terakhir. Dia menuturkan Awang memang tidak pernah naik gunung.

    "Ini pertama kalinya dia [Awang] naik gunung. Dia berangkat bersama tunangannya [Rita]. Padahal tahun depan sudah mau nikah, tapi rencana Tuhan tidak ada yang tahu. Semoga almarhum Awang bahagia di sisi Tuhan," jelas Memet. Sementara itu, pantauan Madiunpos.com, tidak tampak 3 peti yang dipergunakan untuk menampung jenzah yang belum teridentifikasi hingga Senin malam.

     

    KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.