KEBAKARAN MADIUN : Warga Pertanyakan Mobil Damkar Rp32 M
Kebakaran Madiun yang diantisipasi pemkot dengan pembelian mobil damkar senilai Rp32 milar dipertanyakan sejumlah warga.
Madiunpos.com, MADIUN — Sejumlah warga Kota Madiun mempertanyakan rencana pemerintah kota (pemkot( setempat yang akan membeli mobil pemadam kebakaran (damkar) seharga Rp32 miliar. Warga menilai Kota Madiun belum membutuhkan mobil damkar semacam itu.
Seperti diberitakan Madiunpos.com, rencana pembelian mobil damkar seharga Rp32 miliar ini dirumuskan sesuai rekomendasi tim ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang digandeng Pemkot Madiun untuk melakukan penelitian mengenai kebutuhan mobil damkar di Madiun.
Tokoh masyarakat Kota Madiun, Koko Hp, mengatakan tidak sependapatan rekomendasi dari tim ahli dari ITS Surabaya yang menyebutkan Madiun layak memiliki mobil pemadam kebakaran itu. Menurut dia, banyak permasalahan yang mestinya lebih diprioritaskan Pemkot Madiun dibandingkan membeli mobil damkar seharga Rp32 miliar.
“Masih banyak permasalahan di Madiun yang belum terpecahkan, seperti kemiskinan, pengangguran, jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) yang belum tertangani, dan permasalahan lain. Menurut saya, kurang bijak ketika anggaran sebanyak itu untuk membeli satu unit mobil damkar,†kata dia di acara Sosialisi Hasil Studi Kelayakan Pengadaan Sarana dan Prasarana Mobil Pemadam Kebakaran, Senin (22/2/2016).
Sedikit Kebakaran
Dia menuturkan kondisi wilayah di Kota Madiun belum mendesak dalam pembelian mobil damkar itu. Ini karena bangunan yang ada di Madiun belum terlalu padat dan persentase peristiwa kebakaran di Madiun juga tergolong sedikit.
Menurut dia, dana APBD yang bakal digelontorkan senilai Rp32 miliar untuk membeli mobil pemadam kebakaran itu terlalu besar. Dia membandingkan pengadaan mobil damkar di Surabaya dengan spesifikasi yang hampir mirip dengan yang dijelaskan tim ahli hanya membutuhkan anggaran Rp22 miliar.
“Ya mungkin harganya sudah naik dan alatnya mobil damkarnya lebih canggih dari yang dimiliki Surabaya sehingga kenaikannya Rp10 miliar. Kalau Surabaya sudah pantas ada mobil damkar seperti itu, karena kondisi perkotaan Surabaya lebih padat dan itu berbeda dengan di Madiun,†kata dia.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Winongo, Manguharjo, Darmono, mempertanyakan penggunaan mobil pemadan kebakaran tersebut ketika terjadi kebakaran di perkampungan padat penduduk. Jalan perkampungan Madiun ada yang hanya selebar 1,5 meter sehingga tidak akan bisa dikintasi mobil damkar tersebut.
“Kalau tidak bisa masuk ke perkampungan, terus membeli mobil damkar sehraga Rp32 miliar itu untuk apa,†ujar dia.
Ada Permainan?
Ketua Komisi II DPRD Kota Madiun, Ngedi Trisno Yudhianto, mempertanyakan kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang akan mengoperasikan mobil pemadam kebakaran tersebut. Ketika tidak ada SDM yang mumpuni, tentu pengadaan mobil damkar itu hanya membuang anggaran saja karena tidak bermanfaat bagi masyarakat.
“Tahun lalu, Pemkot Surabaya membeli mobil damkar yang cukup canggih hanya seharga Rp22 miliar, mengapa ini harganya lebih mahal. Kami berharap tidak ada oknum yang mencoba main-main dalam pengadaan barang ini,†kata dia.
Menanggapi reaksi negatif itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Madiun, Maidi, mengatakan pengadaan mobil pemadam kebakaran senilai Rp32 miliar itu merupakan rekomendasi tim ahli dari ITS Surabaya yang menganggap Kota Madiun sudah memerlukan mobil damkar semacam itu.
Menurut dia, perbedaan pendapat dari masyarakat mengenai pengadaan ini sangat wajar. Tetapi, Pemkot tetap akan membeli mobil damkar itu sesuai rekomendasi tim ahli.
“Semisal ada kebakaran yang itu merenggut korban, apa mereka yang menolak pembelian mobil damkar ini mau bertanggung jawab, kan pasti tidak. Ini untuk kenyamanan dan keamanan bersama,†terang dia.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap
Editor : Rahmat Wibisono
Baca Juga
- Jos! Pemkot Beri Beasiswa Kuliah S1 Bagi Puluhan Narapidana Lapas Madiun
- Pembangunan Replika Monas di Alun-alun Madiun Dikritik, Ini Tanggapan Wali Kota
- TPA Winongo Kota Madiun Alami Kebakaran
- Pendaftar Membeludak, Pemkot Madiun Pilih 160 Pemuda untuk Pelatihan Berbasis Kompetensi
- Tragis! Guru SMPN di Madiun Hukum Siswa Lari di Lapangan hingga Kakinya Melepuh
- Delegasi dari Bangladesh & Kenya di Madiun Sepekan untuk Belajar soal Kesehatan
- Tata Kawasan Kota, Pemkot Madiun Relokasi Puluhan PKL ke Lapak UMKM Rimba Dharma
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.