Kelompok Masyarakat di Bojonegoro Jatim Kebanjiran Manfaat dari Program Rehabilitasi Hutan 180 Hektare
Ada sejumlah manfaat yang dirasakan masyarakat yang mengikuti program rehabilitasi lahan dan hutan seluas 180 hektare.
Madiunpos.com, SOLO--Kelompok Masyarakat di wilayah Bojonegoro, Jatim kebanjiran manfaat dari program rehabilitasi hutan dan lahan seluas 180 hektare yang dilakukan BPDAS Bengawan Solo.
Seperti dijelaskan Kasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan BPDAS Bengawan Solo, Yanuar Aditya Putra, saat diwawancara Madiunpos.com, Kamis (30/11/2023). Manfaat pertama yang dirasakan masyarakat menurut dia adalah ekologinya.
Dengan penanaman aneka tanaman mulai dari kayu-kayuan, buah-buahan, dan tanaman semusim, ekologinya akan membaik. “Manfaat lain pencegahan erosi, longsor, dan pemenuhan sumber air. Ekosistem membaik,” ungkap dia.
Tidak sampai di situ saja, menurut Yanuar, masyarakat setempat utamanya yang tergabung dalam kelompok pengelola lahan, bisa mendapatkan manfaat ekonomi. Misalnya dari tanaman buah-buahan ketika sudah berbuah.
“Manfaat ekonomi dari hasil penanaman buah-buahan. Tanaman buah hasilnya bisa dimanfaatkan petani, seperti mangga, alpukat, dan lain-lain,” ujar dia.
Namun, untuk masa panen tanaman buah-buahan masih lumayan lama. “Tahun 2023 kan baru mulai penanaman. Buah yang ditanam itu berasal dari kualitas terbaik. Sehingga bila dirawat dengan baik, dipelihara dengan baik, para petani dalam 4-5 tahun sudah bisa panen buah-buahan,” urai dia.
Selain tanaman buah-buahan, Yanuar menjelaskan, petani bisa mendapatkan manfaat dari tanaman semusim yang ditanam. Tanaman semusim itu seperti jagung, kacang-kacangan, dan komoditas lain. Panen bisa segera dilakukan.
“Ada tanaman semusim seperti tanaman jagung, kacang-kacangan. Jadi hasil tanamannya bisa dipanen dalam jangka pendek,” kata dia. Sedangkan untuk jangka panjang, petani bisa mendapat manfaat dari tanaman kayu.
Manfaat lain, menurut Yanuar, adalah lembaga kelompok tani hutan yang semakin berkembang dan mandiri. Sebab dengan digelarnya pertemuan-pertemuan, bimbingan teknis, dan pelatihan-pelatihan, akan semakin maju.
“Lembaga kelompok tani lebih mandiri. Ini masih berproses. Jadi dari November ini, teman-teman sudah mulai menanam, mendasarkan kepada cuaca. Tapi kan hujan belum tinggi. Sudah berproses seperti penyediaan bibit,” ujar dia.
Editor : Ahmad Mufid Aryono
Baca Juga
- BPDAS Bengawan Solo Miliki 52 Unit Kebun Bibit Rakyat di Jateng dan Jatim
- BPDAS Bengawan Solo Bangun 60 Gully Plug di Bojonegoro dan Pacitan untuk Konservasi Tanah dan Air
- 4 Kelompok Masyarakat di Bojonegoro Kelola Lahan Hutan 180 Ha BPDAS Bengawan Solo
- BPDAS Solo Siap Bagikan 500.000 Bibit Tanaman Gratis untuk Pulihkan DAS
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.