KONGRES ANAK INDONESIA : Komnas Perlindungan Anak Sebut Jatim Darurat Kekerasan Anak

KONGRES ANAK INDONESIA : Komnas Perlindungan Anak Sebut Jatim Darurat Kekerasan Anak Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait (JIBI/Solopos/Antara/Umarul Faruq)

    Kongres Anak Indonesia di Batu ditandai dengan masuknya Jatim sebagai wilayah yang darurat kekerasan anak

    Solopos.com, BATU — Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mengklasifikasikan Jawa Timur dalam wilayah yang tegolong darurat kekerasan anak. Hal ini dibuktikan dari fakta serta pengumpulan data selama satu tahun terakhir.

    Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait menuturkan dari pengumpulan data kasus di 34 provinsi dan 179 kota/kabupaten di Indonesiam mencapai 21 juta lebih kasus. "Yang mengejutkan 58 persennya adalah kasus kejahatan seksual dan Jawa Timur berada di posisi ketujuh," ungkap Aris seusai membuka Kongres Anak Indonesia XIII di Hotel Purnama, Kota Wisata Batu, Kamis (6/8/2015).

    Tingginya kejahatan seksual ini, kata dia, harus menjadi perhatian untuk segera melakukan pencegahan. Pihaknya berharap, kongres anak ini bisa menjadi langkah awal dan gerakan mencegah kejahatan seksual terhadap anak. "Jawa Timur sudah bisa dikatakan darurat kekerasan seksual dengan korbannya anak-anak. Ini fakta yang harus diperhatikan," tegasnya di lokasi Kongres Anak Indonesia itu.

    Dia mengaku sudah berkeliling selama sepekan ini dan menemukan banyak kasus kejahatan seksual terhadap anak. Dicontohkan, di wilayah Kota dan Kabupaten Kediri selama satu bulan terdapat empat kasus kejahatan seksual dengan 29 korban anak-anak. "Yang paling tidak habis pikir, orang terkenal dan harusnya melindungi justru berbuat kejahatan terhadap anak," sesalnya sebagaimana dikutip Detikcom.

    Pihaknya pun mengajak, kepada pemerintah daerah aparat penegak hukum, untuk membuat sebuah MoU memerangi kejahatan seksual dengan korban anak-anak. "Kediri, Gresik, Sidoarjo banyak kasus terjadi disana. Kabupaten Malang terakhir bapak bunuh istri dan anaknya, pastinya ada masalah sosial besar hingga mengakibatkan peristiwa itu terjadi," tutur dia.

    Ketua Tim Penggerak PKK Kota Batu Dewanti Rumpoko mengharapkan, wilayahnya bisa terbebas dari kasus kejahatan seksual terhadap anak. Gelar Kota Layak Anak yang disandang saat ini harus berdampak kepada pencegahan terhadap kasus-kasus pelanggaran dan kekerasan anak.

    "Kota Wisata Batu sudah menyandang Kota Layak Anak. Semoga bisa terbebas dari kejahatan seksual terhadap anak. PKK menjadi ujung tombak melawan dan melakukan pencegahan," jelasnya terpisah tetapi masih dalam kaitan Kongres Anak Indonesia itu.

     



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.