KORBAN LAPINDO : Tak Segera Dibayar Ganti Rugi, Warga Korban Lumpur Lapindo Mengancam...
Korban Lapindo kembali mengancam jika tak segera dibayarkan ganti rugi bagi mereka.
Madiunpos.com, SIDOARJO – Korban lumpur Lapindo mengancam akan melakukan unjuk rasa di Jakarta jika pemerintah tidak membayar ganti rugi yang dijanjikan pada tanggal 26 juli 2015 mendatang.
"Warga akan demo besar-besaran ke Istana [Istana Negara] bila pembayaran itu molor lagi," jelas Mahmudah, 46, korban lumpur yang ditunjuk menjadi Koordinator Lapangan Posko 43, Posko Peduli Warga Korban Lumpur Lapindo di Desa Kludan, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Minggu (7/6/2015)
Ratusan korban lumpur yang berada di dalam area peta terdampak berkumpul Posko 43 untuk mendengarkan informasi perkembangan proses pembayaran ganti rugi yang sampai saat ini belum terbayarkan secara tuntas.
"Pertemuan ini dilakukan karena awalnya korban lumpur ingin unjuk rasa, kemudian kami saran agar lebih baik untuk berkumpul di Posko 43 saja untuk membahas proses ganti rugi tersebut," ujarnya.
Mahmudah menjelaskan, selain membahas proses ganti rugi warga juga juga diberikan angket untuk diisi mengenai keluhan selama ini. "Apa lagi di Kelurahan Renokenongo itu saat ini belum mempunyai kepala desa," ujarnya.
Angket yang dibagikan ini tidak untuk mendata warga korban lumpur, melainkan untuk mengetahui kelengkapan berkas-berkas warga korban lumpur untuk mempercepat ganti rugi.
"Ini sudah lengkap apa belum, dan apabila ada warga korban lumpur sudah meninggal dunia, dengan tujuan apa yang perlu dilengkapi, agar nanti bila proses ganti rugi akan dibayarkan warga ini tidak bermasalah," terangnya.
Editor : Aries Susanto
Baca Juga
- LUMPUR LAPINDO : Wow, Uang Ganti Rugi Lapindo Bakal Buat Mantu Nanggap Wayang Kulit Dua Malam Suntuk
- LUMPUR LAPINDO : Korban Lapindo Bebas Pajak Dana Talangan
- KORBAN LAPINDO : Kabar Baik, Ganti Rugi Korban Lapindo Rp781 M Tinggal Tanda Tangan Presiden
- LUMPUR LAPINDO : Warga Korban Lapindo Tagih Janji Jokowi
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.