KREDIT USAHA KECIL : Bank Jatim Jatahkan Kredit UMKM Rp1 Triliun, Mau?

KREDIT USAHA KECIL : Bank Jatim Jatahkan Kredit UMKM Rp1 Triliun, Mau? Direktur Utama Bank Jatim Soeroso dan Direktur Utama Bank UMKM Jawa Timur Subawi secara simbolis memberi bukti penyaluran dana kredit Usaha Mikro Kecil Menengah Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) kepada nasabah, Rabu (5/8/2015). (Deliana Pradhita Sari/JIBI/Bisnis)

    Kredit usaha kecil senilai Rp50 miliar dikucurkan BPD Jatim setiap bulan.

    Madiunpos.com, SURABAYA — PT  Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (Bank Jatim) berkomitmen menyalurkan Rp1 triliun kredit bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui jalur Linkage. Seperempat kredit usaha kecil itu atau Rp250 miliar telah dikucurkan melalui PT Bank Perkreditan Daerah (BPD) Jawa Timur, Rabu (5/8/2015).

    Direktur Utama Bank Jatim R. Soeroso mengatakan minat masyarakat Jawa Timur untuk memulai usaha sangat besar. Hal itu tercermin pada besarnya jumlah usaha kecil dan menengah di Jawa Timur yang mencapai 6,8 juta pada 2014. Oleh karena itu, Bank Jatim menurut Soeroso mampu menyalurkan dana ke BPD Jawa Timur atau Bank UMKM hingga Rp50 miliar per bulannya.

    Program tersebut diinisiasi Juli 2015 lalu lewat penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Dirut Bank Jatim dan Dirut Bank UMKM. Eksekusi penyaluran kredit usaha kecil itu ke masyarakat oleh Bank UMKM dimulai Agustus 2015.

    "Mereka [Bank UMKM] sudah tarik uangnya dari kami Rp50 miliar bulan ini. Total Tahap I sampai Desember Rp250 miliar dulu, bertahap” katanya seusai pendandatanganan Program Pemberdayaan Keluarga Melalui Pengembangan Wirausaha dan Peningkatan Usaha Ekonomi Produktif Keluarga pada Posdaya Se-Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Rabu (5/8/2015).

    Dukung Posdaya
    Peran Bank Jatim, lanjut dia, mendukung program UMKM pos pemberdayaan keluarga (posdaya) sekaligus membangun ekonomi masyarakat di perdesaan. Menurutnya, komponen yang paling dibutuhkan oleh pelaku usaha kecil dan menengah adalah pembiayaan.

    Badan Pusat Statistik menyebutkan, dari total 56 juta UMKM di Indonesia hanya sekitar 35% yang mampu mengakses pembiayaan lewat bank (bankable).  Sementara itu, 65% sisanya masih buta soal perbankan. “Kami [Bank Jatim] masuk ke segmen tersebut agar tidak ada jalur bagi rentenir, bank plecit atau money laundry yang masuk di antara UMKM,” imbuhnya.

    Demi mengoptimalisasi penyaluran kredit ke UMKM di setap Posdaya, perseroan turut menggandeng Yayasan Sosial Damandiri dan Paguyuban Perguruan Tinggi  Se-Jawa Timur. Adapun dalam pelaksanaanya, pemberdayaan UMKM Posdaya dikerahkan oleh tenaga akademisi dari berbagai universitas melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik.

    Khusus Start-Up
    Direktur Utama Bank UMKM Subawi menambahkan dana linkage yang diperoleh dari Bank Jatim dikhususkan bagi pengusaha level awal atau start-up. Adapun kredit yang nantinya diizinkan harus yang bersifat kredit usaha produktif, bukan konsumtif. “Kami telah menarik dana Rp50 miliar untuk 13.000 kelompok Posdaya di bulan ini,” katanya.

    Posdaya yang dibentuk  dan dibina oleh yayasan Damandiri dan paguyuban perguruan tinggi, telah tersebar di seluruh desa dan kampung serta masjid di Jawa Timur. Adapun tingkat penyaluran kredit di masing-masing UMKM Posdaya sekitar Rp1 hingga Rp2 juta, dengan bunga 13%-14%.

    Diikuti Pengawasan
    Dia menjelaskan usaha kecil menengah yang dibiayai beragam, mulai dari toko sembako, warung makan, perdagangan hasil panen hingga jajanan kaki lima. “Kami berniat mengubah masyarakat prasejahtera menjadi sejahtera,” ujarnya.

    Nantinya, imbuh dia, akan ada pengawasan dan pengendalian di tiap usaha agar dana tidak disalahgunakan. Sekaligus mengawasi usaha agar tetap berkelanjutan,

    Gubernur Jawa Timur Soekarwo mendukung langkah yang ditempuh Bank Jatim. Menurutnya, di tengah perlambatan pemyaluran kredit karena imbas perlambayan ekonomi, perbankan seyognyanya mencari langkah solutif.

    “Penyaluran melalui linkage dari Bank Jatim ke Bank UMKM sangat tepat. Ini barang tentu mengurangi angka kemiskinan nasional dan daerah, khususnya di Provinsi Jawa Timur,” katanya.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.