KULINER MADIUN : Jajanan Dadar Telur Puyuh Ternyata dari Brebes

KULINER MADIUN : Jajanan Dadar Telur Puyuh Ternyata dari Brebes Seorang penjual jajanan dadar telur puyuh di Alun-Alun Madiun, Minggu (14/2/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

    Kuliner Madiun yang bisa ditemui di ruang publik Madiun, dadar telur puyuh, diklaim berasal dari Brebes, Jawa Tengah.

    Madiunpos.com, MADIUN — Saat jalan-jalan di sejumlah tempat publik di Madiun seperti kawasan alun-alun, Anda bisa menemukan penjual jajanan dadar telur puyuh. Dadar telur puyuh ini merupakan salah satu kuliner Madiun yang mudah ditemui di pinggir jalan dan tempat keramaian.

    Penjual jajanan itu ada yang menggunakan alat pikulan, ada pula yang mengenakan gerobak dorong. Ratusan telur puyuh dan irisan daun bawang berada di gerobak itu. Sebuah kompor minyak lengkap dengan cetakan kue apem juga menghiasi sisi gerobak.

    Ketika ada pembeli, penjual jajanan dadar telur puyuh baru mengolah masakan tersebut, sehingga jajanan ini masih dalam kondisi hangat saat dikonsumsi. Beberapa butir telur dicampur dengan sejumput irisan daun bawang dan tidak lupa sedikit garam sebagai perasa jajanan.

    Campuran telur puyuh dan daun bawang itu kemudian digoreng menggunakan cetakan kue yang sudah diolesi minyak goreng. Besar kecilnya jajanan itu tergantung pesanan dari pembeli. Setelah telur berwarna kecokelatan, kemudian dadar telur puyuh itu ditiriskan dan ditaruh di wadah kecil dari kertas. Selanjutnya, dadar telur itu diberi saus dan kecap sesuai selera pembeli.

    Dadang Suhanto adalah salah satu pedagang dadar telur puyuh yang setiap hari berjualan di Alun-alun Madiun. Dia sudah 15 tahun berjualan dadar telur puyuh.

    Dadang menceritakan sebenarnya dadar telur puyuh bukan jajanan dari Madiun, tetapi jajanan ini dari Brebes, Jawa Tengah. Pada awalnya, dadar telur puyuh ini masuk ke Madiun tahun 2000. Saat itu ada 20 pedagang dadar telur puyuh termasuk dirinya yang nekat berjualan dan memperkenalkan jajanan itu di Madiun. Meski tergolong jajanan baru saat itu, dadar telur puyuh mudah diterima masyarakat Madiun.

    Jajanan ini mudah diterima masyarakat Madiun karena harganya yang murah dan telur puyuh mengandung protein yang cukup bagus. Sehingga, orang tua tidak perlu khawatir saat anak-anak membeli jajanan ini.

    Berbagi Wilayah
    Dadang menuturkan 20 pedagang dadar telur puyuh dari Brebes memiliki tempat penjualan masing-masing. Selain tempat umum, sekolahan menjadi tempat yang paling pas untuk menjajakan dadar telur puyuh ini.

    Saat itu, kenang dia, penjual jajanan dadar telur puyuh belum terlalu banyak seperti sekarang. “Dahulu cetakan kue apem yang ukuran mini belum ada di Madiun. Saat cetakan itu sudah banyak dijual di Madiun, warga Madiun mulai berjualan dadar telur puyuh,” kata dia saat berbincang dengan Madiunpos.com di Alun-alun Madiun, Minggu (14/2/2016).

    Dia menuturkan saat ini harga telur puyuh terus naik, ini membuat harga dadar telur puyuh pun harus naik. Untuk tiga butir telur puyuh dihargai Rp2.000, padahal sebelumnya Rp1.000 bisa mendapat dua butir telur puyuh.

    Menurut warga Brebes ini, sekarang penjual dadar telur puyuh dari Brebes tinggal sembilan orang. Sedangkan yang lain ada yang beralih dagangan atau beralih pekerjaan.

    Saiful, pedagang dadar telur puyuh, mengatakan tidak mengetahui asal usul jajanan yang dijualnya itu. Dia hanya ikut berjualan karena melihat jajanan dadar telur puyuh digemari masyarakat.

    “Konsumen dadar telur puyuh ini tidak hanya kalangan anak-anak, tetapi remaja dan orang dewasa juga kerap membeli jajanan ini,” kata dia yang juga berjualan di Alun-Alun Madiun.

     

    KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
    KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.