Lahir Prematur dan Kurang Gizi, Bayi Adrian Asal Ponorogo Butuh Bantuan

Lahir Prematur dan Kurang Gizi, Bayi Adrian Asal Ponorogo Butuh Bantuan Ilustrasi bayi (www.lifestyle.com.au)

    Lahir prematur membuat bayi Adrian lemah dan membutuhkan perawatan.

    Madiunpos.com, PONOROGO — Seorang bayi laki-laki berusia dua bulan bernama Andrian Dwi Nugroho membutuhkan uluran tangan.

    Bayi yang lahir prematur itu merupakan warga RT 001/RW 004, Dukuh Bangon, Desa Kaporan, Kecamatan Badegan, Ponorogo.

    Andrian telah dirawat di RSUD dr. Harjono Ponorogo selama 47 hari karena menderita kurang gizi dengan berat badan hanya sekitar 1 kg.

    Sukarelawan dari Keluarga Migrant Indonesia (KAMI) Ponorogo yang mengurus Andrian, Siti Ruliyah, mengatakan Andrian lahir dengan kondisi prematur dengan berat badan hanya 1 kg.

    Memasuki usia Andrian yang ke dua bulan, kata dia, bayi mungil itu harus rela kehilangan sang ibundanya yaitu Fita Indrawati.

    Fita meninggal dunia karena serangan jantung dan sesak napas. Saat ini Andrian dirawat oleh ayahnya yang bernama Tukirin.

    Ruliyah menyampaikan Andrian sempat dirawat di RSUD dr. Harjono selama 47 hari karena kondisi fisiknya lemah dan kurang gizi. Biaya rumah sakit yang harus ditanggung Tukirin yaitu Rp500.000 per hari.

    “Padahal penghasilan Tukirin sebagai buruh serabutan tidak tentu. Saat sungai tidak sedang pasang, Tukirin bisa ke sungai untuk mengambil batu dan memecahnya, tetapi pendapatannya dari memecah batu juga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi untuk membayar biaya rumah sakit Andrian,” kata dia yang dikutip Madiunpos.com dari Komunitas Facebook Semua Tentang Ponorogo, Minggu (5/6/2016).

    Setelah dirawat selama 47 hari, kata dia, saat ini berat badan Andrian sudah naik menjadi 1,25 kg. Selain itu, Andrian juga sudah bisa minum susu.

    Meski sebagai keluarga miskin, Tukirin tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat atau BPJS. Saat ini perangkat desa setempat sedang mengupayakan BPJS untuk Tukirin.

    “Pihak rumah sakit sudah membebaskan biaya perawatan selama 17 hari. sedangkan untuk sisanya harus dibayar secara mandiri. untuk itu perlu bantuan dalam melunasi biaya rumah sakit Andrian,” ujar dia.

    Sementara itu, pada Sabtu (4/6/2016), Andrian telah dibawa pulang dari RSUD dr. Harjono ke rumahnya. Seluruh kekurangan biaya pengobatan Andrian telah ditangani Pemkab Ponorogo.

    Namun, bayi Andrian tetap membutuhkan uluran bantuan yang akan difokuskan untuk saran perawatan dan kelanjutan pemulihan kesehatannya.

    “Sabtu sore [4/6/2016] Dik Andrian sedang dalam proses kepulangan dari RSUD Hardjono Ponorogo. Semua kekurangan biaya administrasi dik Andrian selama dirawat di RSUD telah di tangani sepenuhnya oleh Dinas Sosial,” tulis admin Komunitas Facebook Semua Tentang Ponorogo.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.