LEBARAN 2015 : Jumlah Penumpang Angkutan Laut Turun, Inilah Penyebabnya

LEBARAN 2015 : Jumlah Penumpang Angkutan Laut Turun, Inilah Penyebabnya Menteri Perhubungan Ignasius Jonan saat meninjau meninjau arus balik Lebaran 2015 di Dermaga Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak, Jumat (24/7/2015).

    Mudik Lebaran 2015 ditandai penurunan penumpang angkutan laut. Apa sebabnya?

    Madiunpos.com, SURABAYA – Jumlah penumpang angkutan laut pada musim mudik Lebaran 2015 turun 7% dibandingkan musim mudik Lebaran 2014 lalu. Penyebabnya, adanya kebijakan pemerintah untuk membatasi jumlah penumpang angkutan laut.

    "Pembatasan penumpang standarnya adalah keselamatan. Kalau berdasarkan permintaan, suruh tunggu kapal lain," ujar Menteri Perhubungan Ignasius Jonan saat meninjau arus balik musim mudik Lebaran 2015 di Dermaga Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak, Jumat (24/7/2015), seperti diberitakan Detikcom.

    Keselamatan, kata Jonan, adalah standar utama dalam setiap perjalanan, khususnya pada musim mudik Lebaran 2015. Jika sebuah kapal dipaksa diisi penuh lalu terjadi kecelakaan, maka hal itu akan menjadi persoalan serius. "Yang naik justru [penumpang] angkutan udara. Naiknya hingga 6,5%. Ini kali pertama penerbangan naiknya besar sekali," lanjut Jonan.

    Dalam peninjauan tersebut, Jonan sempat masuk ke KM Awu. Setelah melihat-lihat isi KM Awu, Jonan mengatakan bahwa yang perlu diperbaiki dari kapal milik Pelni tersebut adalah pendingin udara atau air conditioner (AC). "Ada dua standar kelayakan yang perlu diperhatikan dalam angkutan Lebaran ini, toilet dan AC. Toilet KM Awu ini bagus, cuma AC-nya tidak jalan," kata Jonan.

    Jonan menambahkan, AC dibutuhkan oleh penumpang karena jumlah penumpang pada angkutan Lebaran 2015 ini melonjak. Jika pada hari normal kapasitas penumpang 100 %, maka pada Lebaran ini ada toleransi hingga 155%. "Kalau yang lain biasa saja karena harganya yang terjangkau," ujar Jonan.



    Editor : Aries Susanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.