LONGSOR NGANJUK : Bantu Evakuasi, BPBD Kota Kediri Kirim 5 Personel Berkendara Motor Trail

LONGSOR NGANJUK : Bantu Evakuasi, BPBD Kota Kediri Kirim 5 Personel Berkendara Motor Trail Anggota TNI mengamati lokasi longsor dari Desa Janti, Nganjuk, Jawa Timur, Senin (10/4). Proses evakuasi masih belum dapat dilakukan karena adanya potensi longsor susulan. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/ama/17

    Longsor Nganjuk, evakuasi korban mengalami kesulitan karena medan berat.

    Madiunpos.com, KEDIRI -- Lima personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri dikirimkan ke Nganjuk untuk membantu proses evakuasi korban yang hilang akibat tanah longsor di Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk.

    "Kami kirim lima personel untuk membantu dari musibah longsor di Nganjuk. Mereka juga mengendarai sepeda motor trail," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Kediri Bambang Riadi di Kediri, Rabu (12/4/2017).

    Dia mengatakan tim itu sengaja mengendarai sepeda motor trail agar lebih mudah menempuh jalur ke lokasi longsor.

    Dia mengatakan untuk sementara, BPBD Kota Kediri hanya mengirimkan personel, sementara untuk bahan pokok masih belum dilakukan. Namun, tim juga membawa beragam alat yang diperlukan selama proses evakuasi.

    Sementara itu, pencarian para korban tanah longsor hingga kini terus dilakukan tim tim gabungan Basarnas, TNI, polri, serta relawan.

    Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Nganjuk Agus Irianto mengatakan saat ini sudah ada dua eskavator yang berhasil di turun di lokasi tanah longsor. Dengan adanya alat itu, dipastikan akan lebih memudahkan proses pencarian korban.

    "Dua eskavator sudah turun di lokasi. Jadi, sebelum eskavator tadi diturunkan, warga menggelar kenduri, dan alhamdulillah perjalanan bisa lancar," kata dia.

    Selain dua itu, tim juga sudah menyiapkan eskavator lainnya. Setidaknya dibutuhkan 5-6 eskavator untuk mencari para korban. Beberapa peralatan lain juga sudah ada, misalnya pompa dan selang untuk menyemprot tanah, sekop, maupun pacul. Bahkan, anjing pelacak juga diturunkan guna memudahkan pencarian korban.

    Agus menambahkan, personel yang ditugaskan untuk mencari korban juga ditambah. Ia tetap berharap semua tim yang mencari korban juga lebih berhati-hati, mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

    Musibah tanah longsor terjadi di Dusun Dlopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk. Longsor sempat membendung sungai, menyebabkan terjadinya bendungan alam.

    Hingga kini, tingkat kedalaman longsor hingga 40 meter, membuat petugas pun harus berupaya keras mencari para korban. Dalam musibah itu, lima orang menjadi korban.

     



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.