Kategori: Kisah Unik

Menelusuri Sejarah Masjid Baiturrahman Ngronggi, Masjid Tertua Di Ngawi

Madiunpos.com, NGAWI -- Dari luar, Masjid Baiturrahman di Dusun Ngronggi, Desa Grudo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur ini tak terlihat seperti bangunan yang sudah berumur lebih dari seratusan tahun. Nyatanya, bangunan bercat hijau itu menjadi salah satu masjid tertua di kabupaten tersebut.

Bahkan masjid yang lokasi tepatnya di Jl. Harjono RT 01/02, Dusun Ngronggi, ini menjadi salah satu bukti sejarah masuknya Islam di Ngawi.

Dikutip Madiunpos.com, dari grudo.ngawikab.id, dari kepastian sejarah berdirinya masjid Baiturrahman Ngronggi sebagai masjid tertua di Kabupaten Ngawi memang tidak ada. Namun bila menilik sejarah yang di sampaikan nara sumber memang cukup membuktikan bahwa Baiturrahman adalah salah satu masjid tertua yang ada di Kabupaten Ngawi.

Tiga Masjid Kuno Yang Jadi Saksi Sejarah Kota Madiun

Didirikan oleh Kyai H. Nguzair pada tahun 1875, kondisi Masjid Baiturrahman amat sederhana dengan ukuran 8 x 10 meter dengan dinding dari gedek/sesek bambu beratapkan sirap. Posisinya sendiri berada di lahan pribadi Kyai H. Nguzair. Dari pendirian masjid tersebut, Kyai H. Nguzair bermaksud mengajarkan Islam kepada masyarakat lingkungan setempat.

Dari berjalannya waktu, Masjid Baiturrahman menjadi pusat syiar Islam di Desa Grudo dan berkembang semakin luas ke daerah lain. Itu dibuktikan dengan cerita dari warga dari desa yang leluhurnya sebagian besar pernah mengenyam pendidikan agama Islam di Masjid Baiturrahman seperti di Desa Beran, Ngale, Tempuran dan sekitarnya.

Jadi Kantor Urusan Agama

Dari pesatnya perkembangan pendidikan agama dan letak dari masjid yang berada di wilayah Kota Ngawi akhirnya diputuskan oleh Pengulu Kota Ngawi sebagai tempat kantor urusan keagamaan. Masjid Baiturrahman Ngronggi lantas dijadikan tempat Kantor Penghulu dan urusan-urusan Agama Islam seperti masalah pendidikan pra nikah, tempat ijab qabul dan sekolah keagamaan untuk wilayah Ngawi.

Memilukan, Satu Keluarga Tinggal Di Masjid Hingga Suami Akhirnya Meninggal Dunia

Kyai H. Nguzair dibantu para putranya dan beberapa santri senior mengelola masjid, kantor keagamaan dan pendidikan agama Islam. Beberapa putra KH Nguzair antara lain KH Abdullah, KH Abdurrahman, serta KH Tohir. Kepemimpinan KH Nguzair sendiri berakhir pada era tahun 1900-an dikarenakan tutup usia.

Dari estafet kepemimpinan selanjutnya dikelola oleh putranya yaitu KH Abdullah dibantu KH Abdurrahman. Pada masa kepemimpinannya KH Abdullah banyak mengalami perubahan. Tidak hanya sekedar merombak fisik, KH Abdullah juga menambahkan ilmu pengetahuan umum dalam peningkatan pemahaman dan pengetahuan santrinya.

Dari perombakan fisik bangunan masjid yang awalnya berdinding gedek bambu diganti papan kayu jati. Atap diganti dengan genteng, tiang diganti kayu Jati yang ukuran tinggi 7 m, luas bangunan masjid menjadi 12 x 12 m. Kuncungan dibuat bentuk bulat kecil lancip dan dilengkapi mimbar ukiran serta ditambah bangunan Pondok Pesantren sebagai tempat inap santri dari luar daerah.

Wali Kota Madiun Ingin Ada Masjid Seperti Masjid Istanbul Turki di Peceland

Dalam perjalanan berdirinya Masjid Baiturrahman Ngrongi tidak semudah yang dibayangkan. Hal itu terkait dengan masa pendudukan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) yang membatasi syiar agama dan ilmu pendidikan umum. Namun, hal ini tidak menyurutkan niat dan tekad KH Abdullah. Sistem pengembangan ajaran Agama Islam diterapkan melalui perorangan, kelompok-kelompok kecil, maupun melalui keluarga untuk menghindari pengawasan dari VOC.

Perluas Pondok

Seiring pesatnya perkembangan dan bertambahnya santri, tahun 1912 KH Abdullah memperluas pondok pesantren yang berlokasi di sebelah utara masjid yang sekarang lebih di kenal dengan Madrasah Ibtidaiyah Ngronggi (MIN Ngronggi ). Dari kepemimpinan KH Abdullah banyak mengalami kemajuan hingga estafet kepemimpinan berpindah ke KH Abdurrahman dan KH Tohir sampai tahun 1930.

Setelah KH Abdurrahman dan KH Tohir wafat, pengelolaan masjid dilanjutkan oleh KH Hasbullah antara tahun 1930-1945. Pada periode ini KH Hasbullah memfokuskan pada perbaikan serta pemeliharaan bangunan masjid yang dibiayai dengan cara swadaya masyarakat. Di tahun 1945 masa pemerintahan beralih ke Republik Indonesia sehingga syiar Agama Islam mendapat kebebasan.

Ini Cerita Di Balik Pembangunan Menara Baru Masjid Jami’ Pondok Gontor

Di tahun 1945. kepemipinan KH Hasbullah diteruskan KH Adnan yang dibantu KH Zaenuri. Pada tahun 1959, KH Adnan melengkapi area masjid dengan mendirikan madrasah. Setelah wafatnya KH. Adnan kemudian pengelolaan dilanjutkan oleh Kyai H. Masruh Hasbullah. Pada periode ini pengelolaan Masjid bertambah baik, dengan terbentuknya yayasan serta takmir masjid. Dari program yang di canangkan oleh Kyai H. Masruh di tujukan untuk:

Dari perjalanan waktu dengan perjuangan para pengurus Masjid Baiturrahman mengalami kemajuan pesat. Bahkan madrasah yang didirikan menjadi barometer pendidikan setingkat SD. Tidak hanya di wilayah Desa Grudo, namun juga tingkat Kecamatan Ngawi.

Kaled Hasby Ashshidiqy

Dipublikasikan oleh
Kaled Hasby Ashshidiqy

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

6 jam ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

20 jam ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

1 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

1 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.