Minim Kesenian Asli Madiun, Pawai Budaya Dikritik Warga

Minim Kesenian Asli Madiun, Pawai Budaya Dikritik Warga Suasana pawai budaya peringatan HUT ke-99 Kota Madiun, Minggu (9/7/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Solopos)

    HUT Kota Madiun, penyelenggaraan pawai budaya yang minim pertunjukan kesenian asli Madiun dikritik warga.

    Madiunpos.com, MADIUN -- Sejumlah warga Kota Madiun mengkritik minimnya kesenian asli Kota Madiun yang ditampilkan dalam kegiatan Pawai Budaya memperingati HUT ke-99 Kota Madiun, Minggu (9/7/2017).

    Pantauan Madiunpos.com di lokasi Pawai Budaya, dari sekitar 40 kelompok yang tampil dalam pawai tersebut didominasi penampilan marching band dan kesenian Reog Ponorogo. Selain itu, ada juga kesenian barong dari Nganjuk dan Dongkrek dari Kabupaten Madiun.

    Seorang warga Kota Madiun, Risma Janika, mengatakan baru kali ini melihat pawai budaya yang diselenggarakan Pemkot Madiun. Menurut dia, pawai budaya ini seharusnya bisa menjadi promosi tradisi dan kesenian khas Kota Madiun.

    Namun, kata dia, dalam pawai yang diikuti ratusan peserta itu justru minim kesenian atau budaya dari Kota Madiun yang ditampilkan. Kebanyaka justru menampilkan kesenian dari daerah lain seperti Reog dan Barong.

    "Seharusnya lebih banyak kesenian lokal Kota Madiun, supaya warga juga tahu kesenian di sini apa saja. Menurut saya, harusnya kesenian lokal yang diperbanyak," kata warga Kecematan Kartoharjo itu saat ditemui Madiunpos.com.

    Risma menganggap kegiatan pawai budaya ini tidak terlalu menarik. Hal ini karena dalam pawai terlalu banyak aksi dari marching band yang dipentaskan dari berbagai sekolah dan akademi di Kota Madiun.

    Warga lainnya, Dasih Muktiningtyas, berharap kegiatan pawai budaya tahun depan jika ada lebih banyak diisi kesenian lokal Kota Madiun. Pada usia Kota Madiun ke-99, Dasih berharap Kota Madiun semakin makmur dan pemerintahannya lebih bersih. Jangan lagi ada pejabat Kota Madiun yang tertangkap karena korupsi maupun tindakan kriminalitas lainnya.

    "Saya berharap Kota Madiun semakin maju dan pejabatnya tidak korup," ujar dia.

    Sekretaris Daerah Pemkot Madiun, Maidi, mengatakan kegiatan pawai budaya ini sebagai kegiatan pemanasan. Direncanakan pada 26 Agustus 2017, Pemkot Madiun kembali menggelar pawai budaya yang lebih besar pada Agustus nanti.

    Mengenai minimnya kesenian Kota Madiun yang ditampilkan, Maidi menuturkan hal itu karena saat ini anak sekolah masih libur. Padahal, saat tidak libur biasanya mereka menampilkan kesenian seperti hadrah.

    "Kami fokus pada 26 Agustus mendatang, itu acaranya lebih besar dan meriah," kata dia.



    Editor : Suharsih

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.