NARKOBA MADIUN : Umpetkan Ponsel, Napi Lihai Kelabuhi Petugas

NARKOBA MADIUN : Umpetkan Ponsel, Napi Lihai Kelabuhi Petugas Kristina Andriani, 30, ibu rumah tangga warga Kelurahan Nambangan Lor, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun yang disangka bandar narkoba jenis sabu-sabu. (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

    Narkoba Madiun peredarannya diduga melibatkan seorang narapidana di LP Kelas I Madiun.

    Madiunpos.com, MADIUN —Kristina Andriani, 30, pengedar narkoba di Kota Madiun yang ditangkap polisi Rabu (27/1/2016) lalu membuka celah bagi Polresta Madiun untuk menelisik lebih dalam peredaran narkoba di Kota Madiun. Ibu rumah tangga yang kedapatan memiliki 198,28 gram sabu-sabu itu diduga mendapat barang haram itu dari salah seorang narapidana narkoba bernama Eko dan saat ini masih menjalani masa hukuman di Lembaga Permasyarakatan (LP) Kelas I Madiun.

    Polisi mengetahui informasi sumber pengedaran sabu-sabu dari napi di LP Kelas I Madiun itu saat memintai keterangan Kristina Andriani. Saat ditelisik lebih dalam, ternyata Kristina Andriani merupakan pasangan selingkuh Eko.

    Atas informasi itu, 13 polisi Polresta Madiun menggeledah Blok C 7 yang merupakan ruang tahanan Eko di LP Kelas I Madiun.  Saat penggeledahan itu, polisi menemukan satu unit ponsel yang diduga milik Eko.

    Kepala LP Kelas I Madiun, Anas Saiful Anwar, menceritakan ketika mendengar selingkuhannya Eko atau Kristina Andriani tertangkap, petugas LP langsung melakukan penggeledahan di kamar Eko dan tidak ditemukan apapun. Empat hari setelah penangkapan Kristina, Polresta Madiun melakukan penggeledahan di kamar Eko sekitar pukul 21.00 WIB. Dalam penggeledahan itu, polisi menemukan ponsel dan saat itu disita oleh polisi.

    Anas mengungkapkan tidak mengetahui isi dari ponsel milik Eko yang dibawa polisi. Dia meyakini, ketika dugaan pengendalian narkoba dilakukan melalui ponsel Eko, tentu semua transkip akan terlacak di ponsel yang saat ini diamankan Satresnarkoba.

    “Justru pengendalian narkoba yang dilakukan seorang napi kan lewat ponsel. Kalau memang benar, Eko melakukan pengendalian narkoba tentu akan terlacak di ponsel itu,” jelas Anas seusai mengikuti acara pemusnahan barang bukti narkoba di halaman Mapolresta Madiun, Kamis (11/2/2016).

    Menurut dia, untuk saat ini indikasi yang mengarahkan pengendalian narkoba di LP hanya keterangan dari Kristina. Selain itu, dugaannya baru sebatas karena Eko merupakan sleingkuhan Kristina.

    Lihai Sembunyikan Ponsel
    Kepada wartawan, Anas mengatakan sejumlah napi di LP Kelas I Madiun sangat lihai dalam menyembunyikan ponsel. Napi bisa saja menyembunyikan ponsel itu dengan memasukkan dalam plastik dan kemudian dimasukkan ke dalam kloset atau dimasukkan ke dalam ember yang berisi rendaman pakaian.

    “Saat melakukan penggeledahan, kami hanya menemukan yang kasat mata saja. Karena kami tidak memiliki keahlian untuk penelisikan seperti itu. Berbeda dengan polisi yang memiliki kemampuan itu,” terang dia.

    Dia mengklaim selama ini penjagaan di LP Kelas I Madiun sangat ketat dan setiap orang yang membesuk napi juga harus melewati pemeriksaan petugas. Selain itu, setiap pekan petugas LP juga melakukan razia di kamar-kamar napi untuk mencari barang-barang terlarang yang dibawa ke dalam LP.

    “Kalau menurut saya, Eko tidak akan mengaku. Satu-satunya bukti yang bisa menguatkan dugaan polisi ya dari transkip percakapan ponsel milik Eko,” ungkapnya.

    Kasatresnarkoba Polresta Madiun, AKP Sukono, mengatakan belum membuka isi ponsel hasil temuan di kamar Eko di LP Kelas I Madiun. Dia juga belum mau berkomentar mengenai dugaan pengendalian pengedaran narkoba yang didalangi Eko.

    “Ini masih proses penyelidikan, ponsel milik Eko belum ditelusuri, seperti apa transkip yang ada di dalam ponsel itu? kami belum tahu,” ungkap Sukono.

     

    KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
    KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.