NASIB TKI : TKW Ponorogo Disiksa Majikan, Bupati Ipong Sebut Dila Korban Trafficking

NASIB TKI : TKW Ponorogo Disiksa Majikan, Bupati Ipong Sebut Dila Korban Trafficking Fadila Rahmatika, 20, TKW asal Ponorogo dianiaya majikannya di Singapura menyambut kedatangan Asisten Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan, Lily Koesnadi, di Rumah Sakit Darmayu Ponorogo, Jumat (6/1/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

    Nasib TKI, Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni menganggap yang terpenting Dila sembuh.

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, menanggapi enteng pernyataan pihak keluarga Fadila Rahmatika -- tenaga kerja wanita (TKW) asal Ponorogo yang disiksa majikannya di Singapura -- yang menyayangkan Pemkab Ponorogo tidak jadi menanggung biaya pengobatan Dila.

    "Yang membayar biaya pengobatan Dila bukan keluarga Dila. Tapi lembaga swadaya masyarakat [LSM] yang membayarnya," kata Ipong kepada Madiunpos.com seusai mengikuti Salat Subuh berjamaah di Masjid Batoro Katong, Kelurahan Setono, Kecamatan Jenangan, Ponorogo, Jumat (20/1/2017).

    Ipong menilai tidak penting siapa yang bertanggung jawab untuk membiayai pengobatan Dila. Namun, yang terpenting saat ini adalah untuk kesembuhan Dila.

    Bupati menuturkan beberapa waktu lalu ada tiga pihak yang ingin menawarkan bantuan untuk pembiayaan pengobatan Dila selama dirawat di RS Darmayu, yaitu Pemkab Ponorogo, perusahaan yang memberangkatkan Dila, dan pihak LSM.

    "Dan keluarga Dila memilih LSM untuk membiayai pengobatan Dila," jelas dia.

    Lebih lanjut, Ipong menyebut Dila memang menjadi korban perdagangan manusia [trafficking] karena dipekerjakan di luar negeri tanpa adanya legalitas. Mengenai kasus itu, Pemkab Ponorogo hanya bisa mendukung untuk penyelesaian kasus karena memang pemerintah kabupaten tidak bisa melakukan banyak hal.

    "Kami akan meningkatkan koordinasi dengan beberapa pihak terkait yang berwenang dalam menangani kasus ini," kata dia.

    Ibunda Fadila Rahmatika, Masringah, mengatakan pengobatan Dila selama dirawat di RS Darmayu menghabiskan dana Rp8 juta. Dia mengaku membayar dengan uang pribadi pengobatan itu Rp5 juta sedangkan Rp3 juta lainnya mendapat bantuan dari lembaga swasta.

    Dia mengaku sangat menyayangkan sikap Pemkab Ponorogo yang awalnya hendak menanggung biaya perawatan Dila, tapi ternyata tidak jadi. "Pemerintah belum membantu pembiayaan perawatan Dila sama sekali," kata dia.

    Masringah berharap Dila yang saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Solo segera membaik. Selain kesembuhan Dila, ia berharap majikan yang menyiksa Dila bisa dihukum sesuai perbuatannya.

    "Yang terpenting saat ini Dila bisa sehat dan kembali seperti semula," kata dia.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.