PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR : Surabaya Kebut Proyek Jalan Lingkar Luar

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR : Surabaya Kebut Proyek Jalan Lingkar Luar Ilustrasi jalan layang (JIBI/Bisnis/Dok)

    Pembangunan infrastruktur jalan lingkar luar Kota Surabaya segera dilaksanakan. 

    Madiunpos.com, SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya akan segera melaksanakan proyek pembangunan infrastruktur Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT) dan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) menyusul disepakatinya penetapan lokasi pembebasan lahan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

    Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan rencananya Pemkot Surabaya akan melaksanakan 25% proyek pembangunan infrastruktur jalan tersebut, mulai dari pembebasan lahan hingga konstruksinya. Sementara itu, 75% jalan akan dikerjakan secara partisipasi oleh pengembang yang memiliki proyek-proyek perumahan di kawasan timur dan barat.

    “Alhamdulillah, kemarin pak gubernur (Soekarwo) menyetujui penlok proyek ini, dan pemkot bisa segera melakukan pembebasan lahan. Kami juga sudah konsultasi dengan Kementerian PU,” katanya di Balai Kota Surabaya, Jumat (19/6/2015).

    Risma—panggilan khas Tri Rismaharini—menjelaskan pembangunan infrastruktur JLLT tersebut menghubungkan kawasan Jembatan Suramadu hingga Bandara Internasional Juanda, di Sidoarjo. Sementara JLLB akan menghubungkan selatan kota Surabaya hingga menuju Pelabuhan Teluk Lamong di perbatasan Surabaya-Gresik.

    Dalam perencanaannya, JJLB akan membentang sepanjang 26,1 km dengan lebar 55 meter, dan akan melalui kawasan Kenjeran-Bulak-Mulyorejo-Sukolilo-Rungkut-Gunung Anyar. Sedangkan, JLLT akan membentang sepanjang 17 km dengan lebar 60 meter dan akan melewati kawasan Romokalisari-Pakal-Sememi-Lakarsantri.

    “Pengerjaan 25% jalan lingkar luar barat dan timur ini pakai anggaran pemerintah, yang lain memang dibantu oleh pengembang. Perkirakan pembangunan butuh waktu 2 tahun,” katanya.

    Diketahui, proyek pembangunan infrastruktur jalan yang digembar-gemborkan Pemkot Surabaya sejak lama ini tidak segera berjalan lantaran terhambat pembebasan lahan dan penentuan lokasi. Bahkan sebelumnya, pemerintah pusat dan provinsi Jawa Timur pernah menginginkan agar Kota Surabaya membangun jalan tol tengah kota layaknya seperti jalan tol di Jakarta. pembangunan infrastruktur, jalan lingkar luar

    Hanya saja, Walikota Risma menolak karena menganggap tol tengah kota tidak akan menyelesaikan masalah kemacetan, apalagi trafik kendaraan berat yang mengangkut barang industri menuju Pelabuhan Perak semakin meningkat. Di bagian tengah kota, Pemkot Surabaya saat ini juga sedang melanjutkan pembangunan Frontage Road di Jl. Ahmad Yani di sisi barat dan timur. Sebagian proyek jalan tersebut masih terhambat pembebasan lahan di sisi barat mulai dari Jl. Manunggal hingga Royal Plaza.

    “Frontage road ini juga sedang kami kejar, supaya kemacetan di Jl. Ahmad Yani segera teratasi,” Risma.

     

     



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.