Pemkot Madiun Sediakan 13 Hektare Lahan untuk Ditanami Cabai, Tapi Petani Tak Ada yang Mau

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Madiun mencatat tidak ada petani yang menanam cabai di wilayahnya.

Pemkot Madiun Sediakan 13 Hektare Lahan untuk Ditanami Cabai, Tapi Petani Tak Ada yang Mau Pedagang di Pasar Besar Kota Madiun mengelukan harga cabai rawit yang naik tinggi hingga Rp100.000 per kg, Rabu (24/2/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Madiun mencatat tidak ada petani yang menanam cabai di wilayahnya. Seluruh kebutuhan cabai masyarakat dipasok dari luar kota.

    Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Madiun, Muntoro Danardono, mengatakan tidak ada petani di Kota Madiun yang menanam cabai. Hampir semua petani di wilayahnya hanya fokus pada padi.

    “Cabai yang ada di Kota Madiun ini dipasok dari Kediri, Nganjuk, dan Blitar. Ada sedikit dari Magetan. Tapi, kalau yang dari Madiun sendiri hampir tidak ada,” jelas dia saat dihubungi Madiunpos.com, Sabtu (6/3/2021).

    Sepuluh Bulan Lawan Kanker Tulang, Syafa, Bocah 5 Tahun di Madiun Meninggal

    Muntoro mengklaim pihaknya sudah kerap meminta kepada para petani juga ikut menanam cabai. Bahkan, pemkot juga menyediakan lahan sekitar 13 hektare kepada para petani untuk menanam cabai.

    Lahan belasan hektare itu bisa digunakan para petani dengan cuma-cuma alias tidak dipungut biaya sewa. Tetapi, hingga saat ini belum ada petani yang tertarik menggarap tanah bengkok itu untuk menanam cabai.

    “Kami sudah mengupayakan supaya petani mau menanam cabai. Bahkan kalau mau pakai lahan bengkok seluas 13 hektare juga dipersilakan. Itu yang meminta Pak Wali. Tapi memang tidak ada yang mau,” jelas dia.

    Padahal, jika ada pasokan cabai dari dalam kota tentu akan bisa meringankan jika terjadi lonjakan harga cabai seperti saat ini. Seperti diketahui, harga cabai rawit di Kota Madiun kini mencapai Rp100.000 per kilogram.

    Waduk Bendo Ponorogo Rampung Tahun Ini, Bisa Aliri 7.800 Hektare

    Muntoro menyebut para petani enggan menanam cabai karena takut merugi. Terlebih di Madiun memang sebagain besar bukan petani cabai, tetapi petani padi.

    “Mungkin takut merugi ya. Beberapa kali ada yang menanam cabai, pas panen harganya jatuh, sehingga mereka merugi. Mungkin itu yang membuat petani takut menanam cabai,” jelas dia.

    Meski demikian, pihaknya kerap memberikan bibit cabai kepada warga untuk ditanam di pekarangan-pekarangan rumah. Namun, itu memang untuk skala lingkungan saja.

    Seorang pedagang cabai di Pasar Besar Madiun, Ani Suseno, mengatakan harga cabai kini melonjak tinggi dalam beberapa pekan terakhir. Saat ini harga cabai rawit sudah mencapai Rp100.000 per kilogram.

    Dia menuturkan harga cabai rawit ini naik secara bertahap. Tetapi untuk harga normalnya hanya Rp50.000/kg. Tidak hanya cabai rawit, beberapa cabai jenis lain juga mengalami kenaikan harga.

    “Cabai merah harganya naik menjadi Rp50.000/kg dari sebelumnya Rp25.000/kg, cabai keriting merah harganya Rp60.000/kg sebelumnya Rp25.000/kg,” ujar dia.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.