Pemkot Madiun Sediakan Rp500 Juta, Pusat Kuliner di Kereta Ditarget Rampung 3 Bulan
Pelaku usaha yang ada di Jl. Bogowonto, Kota Madiun, dikumpulkan dalam sosialisasi penataan kawasan tersebut, Selasa (8/3/2022).
Madiunpos.com, MADIUN -- Pelaku usaha yang ada di Jl. Bogowonto, Kota Madiun, dikumpulkan dalam sosialisasi penataan kawasan tersebut, Selasa (8/3/2022). Rencananya, kawasan Jl. Bogowonto tersebut bakal disulap menjadi pusat kuliner dengan konsep kereta api.
Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan saat ini rel kereta lawas yang ada di Jl. Bogowonto sudah dibongkar dari dalam tanah. Setelah ini, rel tersebut bakal diangkat. Kemudian akan ada empat gerbong kereta api dan satu lokomotif kereta uap.
“Nanti ada empat gerbong untuk pusat kuliner di lokasi itu. Ini kerja sama antara Pemkot Madiun, PT Inka, dan PT KAI. Ini untuk meramaikan perekonomian di kawasan tersebut,” kata dia.
Pengendara Sepeda Motor Tewas Tertabrak Truk di Jalan Surabaya-Madiun
Maidi mengklaim tidak ada pelaku usaha yang ada di kawasan tersebut yang menolak penataan. Justru, mereka sangat setuju dilakukan penataan supaya kawasan tersebut semakin ramai.
Para pelaku usaha yang dikumpulkan dalam sosialisasi tersebut juga diminta untuk nantinya bagian depan toko mereka untuk dicat. Konsepnya Madiun tempo dahulu.
Meski akan ada rangkaian kereta yang menjadi pusat kuliner di tengah jalan itu, Maidi menyampaikan pertokoan di kawasan tersebut tidak akan mati. Justru akan semakin berkembang karena akan banyak pengunjung yang datang.
“Nanti akan hadap-hadapan dengan toko. Jadi kawasan pertokoan akan ramai,” ujarnya.
Angka Stunting di Kota Madiun Rendah, Wali Kota: Anak yang Lahir Harus Berkualitas
Pemkot menyediakan anggaran untuk penataan kawasan Bogowonto ini senilai Rp500 juta. Anggaran ini untuk pengaspalan, pembangunan median jalan, lampu-lampu hias, dan lainnya. Wali kota menargetkan pembangunan pusat kuliner di kereta ini bisa rampung tiga bulan.
Mengenai siapa saja yang boleh berjualan di pusat kuliner di kereta api itu, Maidi menegaskan siapa saja boleh berjualan di kereta itu. Tetapi, kuliner yang dijual pun harus berkualitas.
“Kuliner yang dijual harus bagus. Seperti mi kuah ya yang bagus. Pecel ya yang terbaik. Jadi kuliner-kuliner yang berkualitas dijual di sini,” kata Maidi.
Seorang pelaku usaha di Jl. Bogowonto, Lely Miryanti, mengatakan pembangunan ini tentu berdampak pada omzet penjualannya. Selama proses pembongkaran rel yang ada di depan tokonya, omzet penjualannya pun turun.
Dia berharap pembangunan pusat kuliner kereta ini berdampak baik bagi pelaku usaha yang ada di Jl. Bogowonto.
“Tadi kan pas sosialisasi, Pak Wali bilang kalau nanti kawasan ini akan semakin ramai dan banyak pengunjungnya. Pengusaha juga lebih hidup. Kalau seperti itu, kami ya dukung saja,” kata dia.
Editor : Abdul Jalil
Baca Juga
- Jos! Pemkot Beri Beasiswa Kuliah S1 Bagi Puluhan Narapidana Lapas Madiun
- Pembangunan Replika Monas di Alun-alun Madiun Dikritik, Ini Tanggapan Wali Kota
- Pendaftar Membeludak, Pemkot Madiun Pilih 160 Pemuda untuk Pelatihan Berbasis Kompetensi
- Tragis! Guru SMPN di Madiun Hukum Siswa Lari di Lapangan hingga Kakinya Melepuh
- Delegasi dari Bangladesh & Kenya di Madiun Sepekan untuk Belajar soal Kesehatan
- Tata Kawasan Kota, Pemkot Madiun Relokasi Puluhan PKL ke Lapak UMKM Rimba Dharma
- Bentuk Perhatian kepada Warga Lansia, Wali Kota Madiun Bagikan Kursi Roda
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.