PENINGGALAN MAJAPAHIT : Wah, Ratusan Keping Emas Peninggalan Kerajaan Majapahit Bakal Dipamerkan

PENINGGALAN MAJAPAHIT : Wah, Ratusan Keping Emas Peninggalan Kerajaan Majapahit Bakal Dipamerkan ilustrasi emas batangan (telegraph.co.uk)

    Peninggalan Majapahit berupa ratusan keping emas yang selama ini tertutup untuk umum bakal dipamerkan.

    Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim yang berkantor di Trowulan, Mojokerto ternyata memiliki koleksi ratusan keping emas peninggalan Kerajaan Majapahit.

    Masyarakat banyak yang tidak tahu sebab selama puluhan tahun, 218 kepingan emas kuno itu tersimpan di brankas khusus. Koleksi berharga ini bakal dipamerkan di museum tertutup yang akan dibangun di Trowulan.

    Kepala BPCB Trowulan Aris Soviyani mengatakan, koleksi berupa ratusan keping emas itu ditemukan dalam kurun waktu 1977-2011 di beberapa lokasi di Jawa Timur.

    Lokasi itu antara lain Trowulan dan sekitarnya, Jombang, Kediri, Trenggalek, hingga Banyuwangi. Kepingan emas kuno ini dipastikan peninggalan Kerajaan Majapahit yang pernah berjaya di Nusantara pada 1293-1527 masehi.

    Sebanyak 218 keping emas 16-22 karat ini selama puluhan tahun disimpan dalam sebuah peti di kantor BPCB Trowulan.

    Menurut Aris, kepingan emas ini berupa perhiasan yang biasa dipakai golongan bangsawan zaman Majapahit, dan simbol dewa umat Hindu sebagaimana kepercayaan yang dianut masyarakat zaman Majapahit dulu. Ukurannya dan bentuknya pun bervariasi.

    Kepingan emas berbentuk hewan seperti gajah, naga, kura-kura sebagai simbol para dewa rata-rata berukuran tak lebih dari 3 cm. Simbol dewa umat Hindu itu ditemukan dalam peripih dan padma arca yang ditempatkan di dalam bangunan candi.

    Sedangkan perhiasan emas yang ditemukan berupa kalung, gelang, liontin, kancing, uncal, hingga hiasan dada yang biasa dipakai golongan bangsawan pada zaman Majapahit.

    "Kami temukan pada lokasi bekas percandian. Tentunya kalau kepingan emas itu disimpan di tempat seperti peripih dan padma arca itu berarti punya maksud yang luar biasa. Karena setahu saya tidak ada deposit emas di Trowulan ini. Yang jelas perhiasan dari emas atau Suwarna dalam bahasa Jawa biasa dipakai golongan bangsawan," kata Aris saat menunjukkan koleksi kepingan emas kepada wartawan di kantor BPCB Trowulan, Kamis (4/6/2015).

    Aris menambahkan, selama puluhan tahun koleksi kepingan emas ini belum pernah dipamerkan atau dipajang di museum manapun. Pasalnya, untuk memamerkan koleksi berharga ini dibutuhkan tempat khusus yang aman. Dia berjanji, 218 kepingan emas ini akan dipamerkan di museum tertutup yang akan dibangun di Trowulan.

    "Pada saatnya ketika museum tertutup selesai dibangun oleh pemerintah, koleksi ini akan kami pamerkan kepada masyarakat," ujarnya.

    Sementara Kapokja Dokumentasi BPCB Trowulan, Misa Demita Wati menjelaskan, kepingan emas berbentuk hewan ditemukan tersimpan dalam peripih. Pada zaman Majapahit, wadah berbentuk kubus dari bata merah berukuran 20 x 20 cm itu biasa diletakkan di pusat bangunan candi, yakni antara sumuran dengan lingga-yoni.

    "Peripih gunanya sebagai simbol alam semesta, fungsinya untuk menghidupkan fungsi candi," ungkapnya.

    Masih menurut Misa, sampai saat ini BPCB Trowulan memiliki sekitar 80.000 koleksi benda cagar budaya peninggalan Majapahit.

    Selain berupa kepingan emas, puluhan ribu koleksi itu berupa arca, peralatan rumah tangga, bahan bangunan, prasasti, pipa air, koin kuno, dan mainan anak. Benda-benda kuno tersebut terbuat dari batu, kayu, keramik, terakota, dan perunggu.

    Sayangnya, keterbatasan tempat di Museum Majapahit menyebabkan hanya 50 persen koleksi BPCB Trowulan yang bisa dipamerkan. "Tidak semua layak pajang, ada yang pecah, tidak utuh, ada yang serupa sehingga tidak mungkin kami pajang semua. Yang kami pajang yang masih utuh," pungkasnya.

    KLIK dan LIKE di sini untuk update informasi Madiun Raya.



    Editor : Aries Susanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.