Penyebab Anhidrosis, Kondisi saat Seseorang Tak Bisa Berkeringat

Anhidrosis adalah sebuah gangguan kesehatan yang penderitanya tidak bisa berkeringat atau hanya bisa berkeringat di bagian tubuh tertentu saja. Ada beberapa penyebab anhidrosis yang dapat terjadi.

Penyebab Anhidrosis, Kondisi saat Seseorang Tak Bisa Berkeringat Orang yang sedang berkeringat. (hellosehat.com)

    Madiunpos.com, MADIUN – Berkeringat adalah proses alami yang dilakukan manusia untuk mendinginkan tubuh jika suhu tubuh meningkat. Pada umumnya, berkeringat adalah hal yang normal dan sehat.

    Namun ada gangguan kesehatan yang mengakibatkan seseorang tidak bisa berkeringat. Gangguan ini disebut anhidrosis. Bila ini hanya terjadi di sebagian kecil area pada tubuh, kemungkinan besar tidak berbahaya.

    Akan tetapi, jika terjadi di seluruh bagian tubuh, panas dalam tubuh tidak dapat dikeluarkan sehingga dapat menyebabkan kondisi-kondisi terkait suhu tubuh yang terlalu tinggi.

    Bikin Miris, Bocah Lebih Kenal Influencers Dibanding Tokoh Bangsa Indonesia

    Penyebab anhidrosis sangat beragam. Sebagian orang sudah terlahir dengan kondisi ini. Bisa juga, anhidrosis baru dirasakan di kemudian hari akibat gangguan pada saraf atau kulit. Terkadang, penyebabnya juga tidak diketahui.

    Dikutip dari klikdokter.com, Selasa (20/10/2020), penyebab anhidrosis hingga kini dapat terjadi pada kondisi-kondisi berikut:

    1. Kekurangan cairan bisa menjadi penyebab anhidrosis. Misalnya akibat muntah atau diare hebat, dapat membuat keringat berkurang bahkan tidak ada. Namun untuk penyebab ini, sifatnya hanya sementara. Bila kebutuhan cairan sudah kembali terpenuhi, fungsi kelenjar keringat akan kembali normal.
    2. Kerusakan kulit akibat luka bakar seperti terapi radiasi (radioterapi), atau penyakit yang dapat menyumbat pori-pori kulit seperti psoriasis.
    3. Kerusakan pada kelenjar keringat akibat operasi, cedera, atau bekas luka.
    4. Kerusakan saraf akibat diabetes,alkoholisme, dan sindromGuillain-Barre.
    5. Gangguan pada sistem metabolisme yang sifatnya diturunkan atau disebut penyakitFabry.
    6. Penyakit jaringan ikat/penyambung yang ditandai dengan mata dan mulut yang kering atau sindromSjogren.
    7. Obat-obatan yang dapat mengganggu fungsi kelenjar keringat, seperti botoks tipe A, morfin dan obat-obatan antipsikotik.

    Gara-Gara Ngompol, Bocah 4 Tahun Dianiaya Paman dan Bibinya

     

    Gejala

    Orang dengan anhidrosis umumnya merasakan gejala saat melakukan aktivitas fisik yang cukup berat atau di lingkungan yang panas. Gejala yang paling terlihat adalah tubuh terasa panas namun hanya sedikit atau sama sekali tidak berkeringat.

    Gejala lain yang dapat menyertai yakni rasa melayang, kulit wajah dan tubuh memerah (flushing), kram otot, hingga kelemahan tubuh.

    Jika masih ada area tubuh yang mampu berkeringat, maka area itu akan berusaha mengeluarkan lebih banyak keringat. Jadi, mungkin saja ada salah satu bagian tubuh yang berkeringat sangat banyak, sementara di bagian tubuh lain sangat sedikit atau tidak berkeringat sama sekali.

    Covid-19 Sudah Akibatkan 253 Tenaga Medis Gugur



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.