PERTANIAN MADIUN : Cuaca Ekstrem, Dispertan Optimistis Target Produksi Padi Tercapai

PERTANIAN MADIUN : Cuaca Ekstrem, Dispertan Optimistis Target Produksi Padi Tercapai Ilustrasi petani membajak sawah. (JIBI/Solopos/Antara/Fikri Yusuf)

    Pertanian Madiun tak terganggu dengan cuaca ekstrem.

    Madiunpos.com, MADIUN - Produksi padi di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, tidak terganggu dengan kondisi cuaca ekstrem yang melanda Tanah Air hampir sepanjang tahun 2016.

    Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kabupaten Madiun Muhammad Nadjib mengatakan kemarau basah dampak dari badai La Nina justru membuat para petani di daerah rawan air berani menanam padi karena stok air hujan melimpah.

    "Hal itu secara tidak langsung juga berdampak pada produksi padi di Kabupaten Madiun pada tahun 2016," ujar Muhammad Najib di Madiun, Jumat (9/12/2016).

    Menurut dia, produksi padi di Kabupaten Madiun pada tahun 2016 ditargetkan mencapai 500.000 ton. Ia merasa optimistis target produksi tersebut dapat tercapai hingga akhir tahun nanti karena masa panen sejumlah wilayah tidak bersamaan.

    Nadjib menyebutkan dari luas lahan pertanian yang mencapai 33.000 hektare, hingga awal Desember 2016 telah dapat dihasilkan padi sebanyak 471.198 ton. Rata-rata per hektare bisa menghasilkan 6 ton hingga 7 ton.

    Meski tidak mengganggu produksi padi, dia mengakui cuaca ekstrem yang tidak menentu tahun ini merangsang hama untuk berkembang lebih pesat. Musim peralihan dari kemarau menuju musim hujan merupakan masa yang paling disukai hama.

    Untuk itu, petani diminta harus rajin melakukan penyemprotan pada tanaman padinya. Selain mengandalkan pestisida, petani juga diimbau menerapkan sistem organisme pengendali hama, yakni menggunakan metode membasmi hama dengan musuh alami.

    Najib menambahkan selain membasmi hama dengan cara alami dan pestisida, petani juga bisa mengganti padi yang ditanam dengan varietas lain yang jauh lebih tahan hama, seperti mengganti varietas Ciherang dengan Inpari.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.