PETERNAKAN BLITAR : Jagung Langka, Peternak Ayam Unjuk Rasa

PETERNAKAN BLITAR : Jagung Langka, Peternak Ayam Unjuk Rasa Ratusan peternak berunjuk rasa sambil membawa ayam dan telur di depan Kantor Pemkab Blitar, Senin (1/2/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Irfan Anshori)

    Peternakan Blitar terganggu minimnya pasok jagung yang menyebabkan lonjakan harga. Peternak Blitar pun meradang.

    Madiunpos.com, BLITAR — Ratusan peternak ayam di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Senin (1/2/2016), mendatangi Kantor Pemerintah Kabupaten Blitar guna berdemonstrasi memprotes kelangkaan jagung. Kelangkaan bahan pakan hewan ternak itu menyebabkan para peternak kesulitan memberikan pakan untuk ternak mereka.

    "Tuntutan kami, dari peternak, harga jagung dinormalkan. Dalam arti, harga Rp3.500/kg sampai Rp4.000/kg, itu petani sudah untung peternak juga untung," kata Sukarman, koordinator lapangan aksi unjuk rasa peternak itu saat dimintai konfirmasi wartawan dan kemudian dipublikasikan Kantor Berita Antara, Senin.

    Ia mengatakan, saat ini, para peternak sangat kesulitan menggerakkan roda usaha. Selain harga jagung mahal hingga mencapai Rp7.000/kg, harga kebutuhan lain ternak juga ikut mahal. Harga bekatul saat ini mencapai Rp4.000/kg. Demikian juga, dengan harga pakan atau konsentrat yang saat ini sudah mencapai angka Rp375.000 untuk setiap 50 kg.

    "Sekarang harga jagung mahal, ditambah jagung langka, jadi dialihkan ke beras. Kami berharap, pemerintah membantu, untuk Februari saja, sebab Maret sudah mulai panen," ujarnya.

    Ia mengatakan dampak akibat jagung yang langka dan pemberian pakan yang semestinya membuat kualitas telur pun juga berubah. Kuning telur sekarang berubah agak berwarna putih, dan tingkat kematian ternak tinggi.

    "Produksi telur turun, kematian juga tinggi, ini karena dampak jagung langka. Kami berharap, jagung bisa secepatnya lancar lagi," harap Sukarman.

    Paksa Masuk
    Dalam aksinya, massa demonstran juga berorasi untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah. Mereka berharap, pemerintah tidak segan untuk impor jagung, sehingga ketersediaan jagung mencukupi.

    Selain berorasi, massa aksi juga membawa berbagai poster bertuliskan tuntutan mereka. Mereka juga membawa ayam yang sudah mati maupun ayam yang masih hidup, serta beras. Hal itu sebagai simbol pemberian pakan alternatif, sebab jagung langka.

    Aksi itu dikawal ketat polisi serta personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Blitar. Sebelumnya, massa sempat hendak memaksa masuk ke dalam Kantor Pemkab Blitar, namun dihalangi petugas sehingga akhirnya hanya perwakilan pengunjuk rasa yang masuk ke dalam kantor. Mereka akhirnya berdialog dengan sejumlah pejabat Kabupaten Blitar.

     



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.