PRAKIRAAN CUACA : Anomali Cuaca Bikin Hujan Jatim di Bawah Normal

PRAKIRAAN CUACA : Anomali Cuaca Bikin Hujan Jatim di Bawah Normal Peta anomali curah hujan Jatim. (JIBI/Solopos/Antara/Istimewa-BMKG)

    Prakiraan cuaca Jatim pada musim penghujan kali ini dipengaruhi anomali cuaca tabf menyebabkan hujan di bawah normal.

    Madiunpos.com, SURABAYA — Eko Prasetyo, prakirawan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim, Tanjung Perak, Surabaya mengungkapkan adanya anomali cuaca pada musim penghujan kali ini.

    Anomali cuaca itu, menurut Eko Prasetyo, menyebabkan curah hujan di sebagian besar wilayah Jatim selama musim penghujan kali ini masih di bawah normal. Curat hujan di masing-masing daerah Jatim kini masih di bawah curah hujan yang biasa terjadi selama ini.

    "Sejak dasarian ketiga Desember 2015 hingga dasarian pertama Januari 2016, berdasarkan peta curah hujan, sebagian besar Jatim memang masih berwarna cokelat muda dan cokelat tua. Artinya curah hujan masih di bawah normal," kata  Staf Informasi dan Data  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)  itu, di Surabaya, Kamis (7/1/2016).

    Sedangkan yang berwarna hijau muda dan hijau tua yang menandakan curah hujan normal dan di atas normal, menurut Eko, masih relatif sedikit.

    Mengutip pemetaan curah hujan dalam dua dasarian terakhir itu, ia mengatakan curah hujan normal dan di atas normal di antaranya berada di wilayah Lamongan dan sedikit Tuban serta Bojonegoro, Kediri dan Nganjuk, Blitar, Lumajang, Pasuruan, Bondowoso, Pamekasan dan sedikir Banyuwangi.

    Curah hujan normal yang ditandai warna hijau muda hingga hijau tua berkisar 0 mm-100 mm, sedangkan di bawah normal yang ditandai warna cokelat muda hingga tua curah hujan hanya berkisar  -20  mm sampai  -100 mm.

    Tak Akan Lama
    Menurut Eko, masih banyaknya daerah di Jatim yang curahnya di bawah normal disebabkan anomali cuaca.  Anomali itu karena melemahnya monsun baratan yang ditandai dengan berubahnya arah angin yang saat ini justru dari timur dan tenggara, bukan dari barat seperti halnya musim angin barat.

    "Tapi [anomaly] itu tidak akan berlangsung lama dan akan kembali normal. Dengan demikian, curah hujan di daerah-daerah yang sebagian besar masih di bawah normal, diperkirakan akan menjadi normal," kata Eko menambahkan.

     



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.