Pulau Hashima, Tak Berpenghuni dan Jadi Pulau Berhantu di Jepang

Pulau Hashima yang dulu padat penduduk akhirnya menjadi pulau tak berpenghuni setelah proyek tambang harus ditutup dan Pulau Hashima juga menjadi lokasi kerja paksa.

Pulau Hashima, Tak Berpenghuni dan Jadi Pulau Berhantu di Jepang Tambang batu bara di Pulau Hashima yang ditutup dan menyisakan bangunan dan runtuhannya. (detik.com)

    Madiunpos.com, MADIUN – Sebuah pulau di negara Jepang menjadi pulau tak berpenghuni dan menjadi kota hantu. Pulau ini bernama Pulau Hashima. Pulau satu ini berada 15 km dari Kota Nagasaki. Hanya orang-orang yang memiliki nyali besar saja yang boleh datang ke sini.

    Disebut sebagai Gunkanjima, Pulau Hashima adalah salah satu dari 505 pulau tak berpenghuni di Prefektur Nagasaki.

    Sekitar satu abad lalu, antara tahun 1887-1974, Hashima dihuni oleh puluhan ribu pekerja tambang batu bara. Pulau ini hanya memiliki luas 6,3 hektare dan dihuni oleh 5.259 penduduk. Jumlah ini membuatnya jadi pulau terpadat dunia.

    Pemkab Nganjuk Pengadaan Alphard Rp2,6 Miliar di Masa Pandemi Covid-19

    Dilansir dari detik.com, Jumat (2/10/2020), pada 1890, perusahaan Mitsubishi membeli pulau ini. Para pekerja ditawari mengerjakan proyek batu bara di dasar laut. Proyek ini terus mendatangkan pekerja di sana.

    Sampai akhirnya Mitsubishi membangun apartemen berlantai sembilan pada 1916. Apartemen dibuat untuk melindungi pekerja dari angin topan yang seringkali melanda Jepang.

    Namun, proyek tambang harus ditutup pada 1974. Saat itu ada yang bilang batu bara di sana habis, versi lain menyebutkan bahwa teknologi gas mulai disukai.

    Keguguran, Siswi SMP di Jombang Ternyata Diperkosa Bapak Angkat Sejak Kelas III SD

    Akhirnya, Pulau Hashima ditinggalkan oleh para pekerja tambang yang kebanyakan adalah laki-laki. Karena ditinggalkan, bangunan mulai rusak dan runtuh. Hashima pun resmi jadi kota hantu.

     

    Warisan Sejarah

    Sebelum dan selama Perang Dunia II, pulau ini menjadi lokasi kerja paksa. Menurut catatan, 123 warga Korea dan 15 warga Tiongkok meninggal di sepanjang 1925 hingga 1945.

    Meski dikenal sebagai pulau kosong, wisatawan justru tertarik dengan Pulau Hashima dan masa lalu kelamnya. Karena dinilai berpotensi, maka akhirnya Pulau Hashima dibuka untuk aktivitas wisata, walau hanya sebagian.

    Lapor Bawaslu, KIPP Tuding Wali Kota Surabaya Tak Netral dalam Pilkada

    UNESCO pun menjadikan Pulau Hashima sebagai situs warisan sejarah dunia pada Juli 2015. Namun gelar ini menuai kontroversi karena ada pertentangan dari Korea Selatan.

    Wajar saja, Korsel menuding bahwa pulau ini adalah tempat kerja paksa dan tidak pantas jadi situs UNESCO. Tapi Jepang tak mengelak dan mengatakan bahwa nantinya akan ada keterangan atau informasi mengenai masa lalu kelam Jepang dan Korsel untuk menghormati para pekerja paksa yang meninggal di sana.

    Tak hanya wisata sejarah, banyak pula wisatawan yang datang ke pulau ini untuk uji nyali. Mereka mengatakan saat berjalan-jalan di sisi gedung yang runtuh, wisatawan sering kali mendengar suara siulan atau gumaman manusia. Tapi ketika menoleh, tak ada siapa-siapa.

    Polisi Tangkap Pengunggah Foto KH Ma'ruf Amin dengan Bintang Porno Jepang

     



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.