RASKINDA MADIUN : 2.721 Rumah Tangga Dijatah Raskinda, Pemkot Madiun Siapkan Rp5 Miliar

RASKINDA MADIUN : 2.721 Rumah Tangga Dijatah Raskinda, Pemkot Madiun Siapkan Rp5 Miliar Sosaialisasi program raskinda di Asrama Haji Madiun dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Madiun Maidi sebagai narasumber, Selasa (9/2/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

    Raskinda Madiun tahun 2016 yang dibiayai Rp5 miliar dana APBD dialokasikan kepada 2.721 rumah tangga sasaran.

    Madiunpos.com, MADIUN — Sebanyak 2.721 rumah tangga sasaran (RTS) di Kota Madiun selama tahun 2016 akan mendapatkan bantuan beras untuk warga miskin daerah (raskinda). Pemkot Madiun telah menyiapkan anggaran senilai Rp5 miliar untuk memenuhi kebutuhan program raskinda tersebut selama satu tahun.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Madiun Maidi mengatakan penerima program raskinda tahun ini naik dibandingkan tahun 2015 yang hanya 2.662 RTS. Kenaikan itu disebabkan ada sejumlah RTS baru, di samping ada pula RTS yang dicoret dari penerima beras untuk warga miskin (raskin) yang semula dibiayai pemerintah pusat dan kini harus dikaver dengan program raskinda.

    “Tahun ini naik sekitar 59 rumah tangga sasaran dibandingkan tahun 2015. Ada beberapa RTS yang sebelumnya mendapat raskin, kemudian dicoret karena dianggap mampu, tetapi kenyataannya mereka membutuhkan bantuan, sehingga mereka dimasukkan untuk mendapatkan program raskinda,” terang Maidi seusai acara Sosialisasi Pelaksanaan Raskin dan Raskinda Kota Madiun tahun 2016 di Asrama Haji Madiun, Selasa (9/2/2016).

    Maidi menuturkan, saat ini, Pemkot Madiun baru melakukan proses lelang program raskinda. Diperkirakan, proses lelang akan selesai pada akhir Februari 2016, sehingga Maret 2016 sudah beras itu bisa dibagikan kepada masyarakat.

    RTS penerima raskinda ini pada Maret akan mendapatkan rapel tiga bulan sekaligus atau 45 kg raskinda. Ini untuk penerimaan bulan Januari, Februari, dan Maret. “Program raskinda ini harus dilelang karena total anggarannya Rp5 miliar. Untuk itu, prosesnya panjang dan tidak bisa asal tunjuk perusahaan untuk memenuhi kebutuhan raskinda atau yang biasa disebut beras miskin ini,” jela dia.

    Dia memastikan kualitas raskinda di Kota Madiun layak konsumsi. Dia menuturkan pada program beras miskin ini, Pemkot Membeli beras seharga Rp9.000/kg dan akan ditebus penerima raskinda dengan harga Rp1.600/kg. Setiap penerima raskinda, kata Maidi, akan mendapatkan jatah 15 kg.

    Dibandingkan dengan kualitas beras miskin dari pemerintah pusat, kualitas raskinda dipastikan lebih bagus dan lebih layak konsumsi. Ini karena, pemerintah pusat membeli beras untuk program raskin dengan harga Rp7.300/kg untuk ditebus penerima Rp1.600/kg.

    Di samping harga yang lebih mahal daripada harga pembelian beras pemerimntah pusat, jika ditemukan beras raskinda yang buruk dan tidak layak konsumsi maka Pemkot Madiun bisa menuntut pihak ketiga yang menjadi pemenang proyek pengadaan beras raskinda tersebut. Dengan demikian, jika ditemukan raskinda buruk, penerima beras dengan kualitas buruk itu bisa menukarkan beras yang tidak layak konsumsi itu dengan beras yang layak konsumsi.

    “Pemenang lelang jelas bertanggung jawab atas kondisi beras untuk program raskinda. Mereka bisa dituntut secara hukum ketika tidak memberikan barang sesuai dengan kontrak. Kami akan melakukan koordinasi dengan lurah untuk menerima aduan dari penerima raskinda,” jelas Maidi.

    Rencana distribusi raskinda Kota Madiun 2016

    1.Maret3 alokasi (45 kg/RTS)
    2.April1 alokasi (15 kg/RTS)
    3.Mei1 alokasi (15 kg/RTS)
    4.Juni1 alokasi (15 kg/RTS)
    5.Juli1 alokasi (15 kg/RTS)
    6.Agustus1 alokasi (15 kg/RTS)
    7.September1 alokasi (15 kg/RTS)
    8.Oktober1 alokasi (15 kg/RTS)
    November1 alokasi (15 kg/RTS)
    Desember1 alokasi (15 kg/RTS)

     

    KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
    KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.