REVITALISASI PABRIK GULA : Biaya Revitalisasi Pabrik Gula Dipastikan Rp3,5 Triliun

REVITALISASI PABRIK GULA : Biaya Revitalisasi Pabrik Gula Dipastikan Rp3,5 Triliun Pabrik Gula Kanigoro di Jl. Kapten Tendean 24, Madiun. (pgkanigoro.blogspot.com)

    Revitalisasi pabrik gula dipastikan berlangsung dengan biaya Rp3,5 triliun.

    Madiunpos.com, JEMBER — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno mengatakan pemerintah menyiapkan anggaran senilai Rp3,5 triliun untuk revitalisasi pabrik gula melalui alokasi penyertaan modal negara (PMN). Usulan itu telah disetujui DPR.

    "Alhamdulillah DPR sudah setuju dan ada dana sebesar Rp3,5 triliun untuk revitalisasi pabrik gula," kata Rini seusai berdialog dengan petani tebu se-Jawa di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (7/4/2015) sore.

    Menurut dia, revitalisasi sejumlah pabrik gula merupakan upaya pemerintah untuk membantu petani tebu dalam rangka mewujudkan swasembada gula pada tahun 2019. "Anggaran triliunan itu untuk merevitalisasi sekitar 11 hingga 15 pabrik gula, namun masih akan dilihat pabrik gula mana yang menjadi prioritas untuk direvitalisasi," tuturnya.

    Menteri BUMN tidak menyebut pabrik gula mana saja yang akan direvitalisasi dengan anggaran Rp3,5 triliun itu, namun pihaknya memastikan revitalisasi itu akan selesai hingga akhir tahun 2016. "Kami harus berhati-hati, perlu dilihat mana dulu yang diutamakan untuk revitalisasi karena ada juga PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yang mampu melakukan revitalisasi pabrik gulanya sendiri," paparnya.

    Ia menjelaskan revitalisasi pabrik gula itu bisa menjadi bentuk efisiensi dalam produksi gula dan diharapkan bisa meningkatkan rendemen tebu petani. "Dengan adanya revitalisasi pabrik gula diharapkan pabrik tersebut tidak hanya memproduksi gula, namun bisa menghasilkan bioetanol dan bioenergi dari tebu para petani," katanya.

    Ketatkan Gula Rafinasi
    Rini menyebut produksi gula nasional mencapai 2,6 juta ton dan kebutuhan gula rafinasi untuk industri makanan dan minuman mencapai 2,2 juta ton, sehingga pemerintah masih harus mengimpor gula. "Kami akan memperketat pengawasan gula rafinasi hanya untuk industri dan jangan sampai gula tersebut merembes ke pasar lokal, sehingga merugikan petani," ujarnya.

    Sementara PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X menerima dana PMN senilai Rp975 miliar pada tahun 2015. Menurut Direktur Produksi PTPN X Tarsisius Sutaryanto, dana tersebut dibagi 40 persen untuk revitalisasi pabrik atau mesin dan 60% untuk industrialisasi hilir pabrik gula di PTPN X.

    "Dana PMN itu digunakan untuk merevitalisasi pabrik gula (PG) Cukir, Pabrik Gula Gempolkerep di Mojokerto, Pabrik Gula Ngadirejo Baru di Kediri, sedangkan 60 persennya digunakan untuk industri hilir seperti etanol dan listrik," katanya.

     



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.