Sah! Rektor Pecat Si Predator Fetish Kain Jarik dari Unair

Rektor Universitas Airlangga (Unair) resmi melakukan drop out terhadap si predator fetish kain jarik berinisial GAN.

Sah! Rektor Pecat Si Predator Fetish Kain Jarik dari Unair Fetish kain jarik viral di twitter (Tangkapan layar)

    Madiunpos.com, SURABAYA -- Rektor Universitas Airlangga (Unair) resmi melakukan drop out terhadap si predator fetish kain jarik berinisial GAN. GAN selama ini tercatat sebagai mahasiswa semester 10 di Fakultas Ilmu Budaya (FIB).

    "Akhirnya Pak Rektor (M. Nasih) memutuskan yang bersangkautan di keluarkan atau di DO hari ini," kata Ketua Pusat Informasi dan Humas Unair Suko Widodo, sebagaimana dikutip dari Detik.com, Rabu (5/7/2020).

    Suko menjelaskan pemecatan itu dilakukan setelah ada masukan dari dekanat dan tim help center. Masukan itu dipertimbangkan komisi etik. Lalu, Rektor menyetujui pemecatan itu.

    Tak hanya itu, keputusan itu disampaikan berdasarkan laporan. Rektor juga mempertimbangkan setelah mendengar klarifikasi dengan keluarga.

    SK Kenaikan Pangkat Banyak Kesalahan, Ratusan PNS Datangi Pemkab Jember

    "Pertama, setelah melakukan pelacakan. Dan kedua, mengumpulkan informasi dari tim help center. Pertemuan dari dekanat FIB dengan keluarga yang bersangkutan melalui daring karena keluarganya berada di Banjarmasin," tutur Suko.

    Berdasarkan laporan dari sejumlah kalangan kepada help center, perilaku GAN tidak mencerminkan perilaku mahasiswa.

    "Dari kode etik memang sejak laporan-laporan dari sejumlah data perilaku yang bersangkautan tidak mencerminkan sebagaimana mestinya mahasiswa," kata Suko.

    Seusai pemecatan itu, si predator fetish kain jarik ini kini tidak ada lagi sangkut pautnya dengan Unair.

    Suko menambahkan pihak keluarga pelaku sudah menyatakan permohonan maaf. Keluarga GAN menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Unair.

    Ratusan Pesilat Pagar Nusa Datangi PN Surabaya Untuk Kawal Sidang Pembunuhan, Ternyata Ditunda

    Kepada mahasiswa atau siapapun yang menjadi korban, Unair mendorong untuk melaporkan ke kepolisian. "Kasus kriminal ranahnya pihak kepolisian," ujar dia.

    Hingga kini, sudah ada 15 laporan yang masuk ke help center atas perbuatan GAN. Beberapa diantaranya telah didampingi Unair terkait trauma psikis.

    "Saat ini, tim help center akan melakukan pendampingan kepada mereka (korban). Ada psikolog, psikiater, dan dokter juga yang siap mendampingi mereka," terang Suko.



    Editor : Cahyadi Kurniawan

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.