SEJARAH MADIUN : Pengunjung Monumen Kresek Keluhkan Minimnya Papan Informasi

SEJARAH MADIUN : Pengunjung Monumen Kresek Keluhkan Minimnya Papan Informasi Salah satu patung di Monumen Monjari. Tidak ada papan informasi di sekitar prasasti tersebut yang menceritakan makna patung. Foto diambil Selasa (8/9/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

    Sejarah Madiun yang ditandai Monumen Kresek dikeluhkan pengunjung karena minim dengan papan informasi.

    Madiunpos.com, MADIUN – Sejumlah pengunjung menyesalkan tidak adanya etiket atau papan informasi yang terpasang di masing-masing objek atau prasasti di kompleks bangunan penanda sejarah Madiun, Monumen Kresek.

    “Kami yang baru pertama kali ke Monumen Kresek bingung saat mencari informasi terkait cerita di balik masing-masing prasasti atau patung. Tidak ada papan informasi yang dipasang di dekat prasasti,” kata salah satu pengunjung asal Malang, Jawa Timur (Jatim), Santika, 42, kepada Madiunpos.com di kompleks bangunan penanda sejarah Madiun, Selasa (9/9/2015).

    Pengunjung lainnya, Irawan Husain, 45, memprediksi tidak adanya papan informasi di dekat setiap prasasti agar pengunjung Monumen Kresek bisa menyewa jasa tour guide. Apabila hal tersebut benar terjadi, menurut dia, pengelola Monumen Kresek telah berbuat tidak adil.

    Irawan merasa iba dengan kalangan pelajar yang tidak mempunyai cukup uang untuk menyewa tour guide. “Berbagai sarana di Monumen Kresek sudah bagus, mulai dari toilet, penataan taman, dan pengelompokan PKL [pedagang kaki lima]. Namun, saya masih menyesalkan dengan minimnya papan informasi. Meski kecil, ketersediaan papan informasi sangat penting. Pengunjung bisa belajar sejarah Madiun,” jelas Irawan.

    Pengelola Berterima Kasih
    Pantaun Madiunpos.com, informasi tertulis mengenai sejarah masing-masing prasasti atau patung hanya tersedia di pendapa yang berada di Kompleks Monumen Kresek. Informasi tersebut terpampang di spanduk yang terbuat dari bahan MMT berukuran besar. Sementara itu, lokasi pendapa hanya dekat dengan prasasti batu ukiran nama-nama korban keganasan PKI tahun 1948 dan cukup jauh dari patung yang berada di bukit.

    Saat dimintai konfirmasi, anggota Staf Bidang Pertamanan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Madiun yang bertugas menjadi Mandor Monumen Kresek, Rudi Hartono, menyadari papan informasi yang menyantukan data sejarah di Madiun tersebut tidak begitu banyak. Dia berterima kasih kepada pengunjung yang memberikan masukan untuk menyediakan papan informasi lebih merata.

     

    KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.