SENSUS EKONOMI 2016 : Pencacahan SE Kelar, BPS Kota Madiun Sisir Ulang Pelaku Usaha

SENSUS EKONOMI 2016 : Pencacahan SE Kelar, BPS Kota Madiun Sisir Ulang Pelaku Usaha Ilustrasi pencacahan pada Sensus Ekonomi 2016. (JIBI/Solopos/Antara/Muhammad Iqbal)

    Sensus Ekonomi 2016 telah selesai dan dilanjutkan dengan penyisiran ulang pelaku usaha.

    Madiunpos.com, MADIUN- Sensus Ekonomi (SE) telah dilaksanakan pada 1-30 Mei 2016 lalu. Kini Badan Pusat Statisik (BPS) Kota Madiun melakukan penyisiran ulang pada para pelaku usaha dengan melibatkan petugas yang ditunjuk di wilayah setempat guna memaksimalkan cakupan SE.

    "Penyisiran ulang itu dilakukan pada tanggal 1-15 Juni dengan melibatkan petugas sensus yang telah dibentuk," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Kota Madiun Firman Bastian, kepada wartawan di Madiun, Jumat (3/6/2016).

    Menurut dia, penyisiran ulang tersebut bertujuan menyisir dan mendata ulang para pelaku usaha yang terlewat, sehingga cakupan sensus ekonomi tahun 2016 di Kota Madiun bisa lebih maksimal.

    Firman menyebut pelaksanaan SE di lapangan  telah 100 persen. Sebanyak 397 petugas sensus atau pencacah dikerahkan BPS Kota Madiun dalam pelaksanaan sensus yang digelar setiap 10 tahun sekali tersebut.

    "Mereka telah bekerja melakukan pendataan pada masyarakat di tiga kecamatan yang ada di Kota Madiun. Semua jenis usaha yang menghasilkan pendapatan telah disensus," kata dia.

    Menurut dia, saat ini sedang dilakukan proses edit oleh petugas dari hasil pencacahan yang ada. Hasil edit tersebut nantinya akan digabung dengan hasil penyisiran ulang dan kemudian diserahkan ke Provinsi Jawa Timur untuk diolah.

    Firman menambahkan secara umum diperkirakan terjadi peningkatan pada jumlah usaha yang ada di Kota Madiun pada SE tahun 2016 dibandingkan dengan SE tahun 2006.

    Sedangkan secara spesifik kategori, dimungkinkan terjadi penurunan karena jenis usaha tersebut mulai jarang dilakukan oleh warga Kota Madiun.

    "Seperti kategori jasa angkutan abang becak, diprediksi akan menurun. Hal itu menyusul jumlah abang becak yang juga semakin jarang di Kota Madiun," terang Firman.

    Untuk diketahui, Sensus Ekonomi 2016 bertujuan memberi gambaran lengkap tentang level dan struktur ekonomi, mengetahui karakteristik usaha di Indonesia, memperoleh informasi dasar yang mencakup semua sektor ekonomi, dan untuk mengetahui daya saing bisnis di Indonesia.

    Sensus Ekonomi 2016 ini disebut sebagai sensus yang paling sulit dan kompleks, karena sensus mencakup banyak kategori perekonomian, namun diluar sektor pertanian. Di antaranya, kategori pertambangan, jasa keuangan, perdagangan, perindustrian, kostruksi, transportasi, dan lain-lain.

    BPS Kota Madiun mencatat, jumlah usaha yang terdata dalam Sensus Ekonomi 2006 mencapai sekitar 29.194 usaha.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.