SH TERATE MADIUN : Ini Kisah Hidup Tarmadji Boedi Harsono...

SH TERATE MADIUN : Ini Kisah Hidup Tarmadji Boedi Harsono... Mendiang Ketua Dewan Pusat Persaudaraan Setia Hati (SH) Terate, Tarmadji Boedi Harsono (pshtsarolangun.blogspot.com)

    Tarmadji Boedi Harsono yang bisa bergabung dengan Persaudaraan Setia Hati (SH) Terate sejak muda usia terbilang beruntung karena bisa membuka cakrawala dan pergaulan seluas mungkin.

    Luaskan Pergaulan
    Kesempatan bergabung dengan Persaudaraan Setia Hati (SH) Terate pada usia muda tak disia-siakan Tarmadji Boedi Harsono. Ia bukan hanya tekun berlatih pencak silat, namun juga olahrasa atau laku tirakat. Pergaulannya dengan R.M. Imam Koesoepangat, bahkan juga membuka cakrawala baru tentang tata krama kaum bangsawan.

    Mas Madji—sapaan akrab Tarmadji Boedi Harsono—juga menjadi kenal dengan tokoh-tokoh SH Terate dari berbagai penjuru Nusantara. Dengan rajib datang ke Paviliun Kabupaten Madiun, Tarmadji mengenal Soetomo Mangkoedjojo, Badini, Salyo (Jogja). Murtadji (Solo), Sudardjo (Porong) dan Harsono (putra Ki Hadjar Hardjo Oetomo -pendiri SH Terate), Koentjoro, Margono, Drs. Isayo (ketiganya tinggal di Surabaya, serta Niti (Malang).

    Ia juga mulai akrab dengan sesama siswa Setia Hati Terate, seperti Soedibjo (sekarang tinggal di Palembang), Hasan Suwarno (tinggal di Solo), Sumarsono (Madiun), Bambang Tunggul Wulung (putra Soetomo Mangkoedjojo, almarhum–terakhir tinggal di Semarang), Sudiro (alm), Sudarso (alm), Bibit Soekadi (alm) dan R.M. Abdullah Koesnowidjojo (alm).

    Rekatkan Persaudaraan
    Suatu malam, tepatnya sepekan sebelum dia disyahkan, Soetomo Mangkoedjojo, ketua SH Terate, datang ke rumahnya. Padahal saat itu malam sudah larut dan ia sendiri mulai beranjak tidur. Mendengar suara ketukan di pintu, ia pun bangkit, membukakan pintu. la sempat kaget saat mengetahui yang datang adalah tokoh Setia Hati Terate. Namun ketika dipersilakan masuk, beliau menolak.

    “Wonten punapa, Pak. Wonten dawuh punapa? (Ada apa, Pak? Ada perintah apa?)” tanya Mas Madji.

    “Ya wis, ora apa-apa. Wis boboko maneh (Ya sudah, tidak apa-apa. Sudah, tidurlah kembali),” jawab Soetomo Mangkoedjaja.

    Besok paginya, Mas Madji menghadap Soetomo Mangkoedjojo, menanyakan keperluan beliau datang ke rumahnya semalam.

    “Gak apa-apa kok, Dik. Awakmu nesu to aku bengi-bengi teko mertamu? (Gak apa-apa, Dik. Kamu marah karena saya bertamu malam hari?)” jawab Soetomo Mangkoedjojo.

    Mas Madji menjawab, “Mboten (Tidak).”

    Sotomo Mangkoedjojo tersenyum. Setelah mengamati Mas Madji dan menghela napas, beliau berkata. ”Dik, persaudaraan nang SH Terate, nek ana sedulure teko, ndodok lawang, sakwayah wayah, awan apa bengi, bukakno lawang sing amba. Sebab, yen ana dulur mertamu iku mesti nggawa wara-wara (Dik, persaudaraan di Setia Hati Terate itu, jika ada saudara datang, mengetuk pintu, sewaktu-waktu, entah itu siang atau malam, bukakanlah pintu lebar-lebar. Sebab, kedatangan saudaramu itu pasti membawa berita penting).”

    Pesan dari tokoh peletak dasar organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate itu, hingga di hari tuanya, seolah-olah terus terngiang dalam benaknnya. Pesan itu pulalah yang menjadikan dirinya setiap saat selalu bersedia membukakan pintu bagi warga Setia Hati Terate yang bertandang ke rumahnya di Jl. MT. Haryono 80 Kota Madiun, hingga kini.

    Setelah berlatih selama lima tahun, yakni pada tahun 1963, Tarmadji disahkan menjadi Pendekar Persaudaraan Setia Hati Terate Tingkat I, bersama-sama Soediro, Soedarso, Bibit Soekadi, Soemarsono, Soedibjo, Bambang Tunggul Wulung, dan R.M. Abdullah Koesnowidjojo.

    KLIK DI SINI untuk Kenangan Masa Kecil Tarmadji
    KLIK DI SINI untuk
    Inilah Cita-Cita Tarmadji Kecil
    KLIK DI SINI untuk Kisah Mas Madji Gabung SH Terate
    KLIK DI SINI untuk Kisah Jaya Mas Madji Jadi Juara
    KLIK DI SINI untuk Kisah Mas Madji dan Ke-SH-an
    KLIK DI SINI untuk Kisah Mas Madji, Pendekar Tingkat III
    KLIK DI SINI untuk Kisah Mas Madji Pimpin SH Terate
    KLIK DI SINI untuk Kunci Keberhasilan Mas Madji
    KLIK DI SINI untuk Pribadi Religius dan Sosial Mas Madji

    KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.