SURAN AGUNG : Kapolres Madiun Bentak Warga SH Winongo, Begini Kejadiannya…

SURAN AGUNG : Kapolres Madiun Bentak Warga SH Winongo, Begini Kejadiannya… Kapolres Madiun, AKBP Tony Surya Putra, memperingatkan salah satu warga Persaudaraan Setia Hati (SH) Tunas Muda Wingongo yang mencoba menerobos pengamanan di Jalan Raya Madiun-Ponorogo, tepatnya di wilayah Kelurahan Kaibon, Kecamatan Geger, Madiun, Minggu (25/10/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

    Suran Agung di Madiun diklaim Polres Madiun berlangsung aman tanpa kerusuhan atau perselisihan.

    Madiunpos.com, MEJAYAN – Kapolres Madiun AKBP Tony Surya Putra turun langsung ke lapangan untuk mengamankan Suran Agung yang digelar Persaudaraan Setia Hati (SH) Tunas Muda Winongo, Minggu (25/10/2015). Bersama puluhan personel gabungan, Tony mengamankan situasi Jalan Raya Madiun-Ponorogo di wilayah Kelurahan Kaibon, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun.

    Pantauan Madiunpos.com di lokasi, Tony tidak segan turun ke jalan raya untuk terlibat dalam pengaturan lalu lintas. Dia mengawasi langsung kehadiran warga Persaudaraan SH Tunas Muda Winongo di wilayah Kaibon. Setiap kendaraan yang ditunggangi warga SH Winongo langsung diminta petugas Polres Madiun berhenti.

    “Hey! Hey! Berhenti! Berhenti dulu! Saya ini mau membantu kalian, bukan bermaksud apa-apa!” kata Tony dengan nada keras kepada salah seorang pengendara sepeda motor berseragam Pesaudaraan SH Tunas Muda Winongo yang mencoba menerobos adangan petugas Polres Madiun di Jalan Raya Madiun-Ponorogo, wilayah Kaibon, Minggu siang.

    Lepas Seragam
    Tony lantas meminta warga SH Winongo tersebut untuk segera melepas seragam kebesaran dan sabuk kain berwarna kuning. Perintah Tony tersebut juga berlaku bagi semua warga Persaudaraan SH Tunas Muda Winongo yang ingin tetap diperbolehkan melintasi Jalan Raya Madiun-Ponorogo.

    Saat dimintai konfirmasi Madiunpos.com di lokasi, Kapolres Madiun, AKBP Tony Surya Putra, menjelaskan penyekatan atau pengadangan tidak lain untuk menjaga keamanan warga Persaudaraan SH Tunas Muda Winongo. Menurut dia, para pesilat SH Winongo tidak boleh mengenakan atribut selama melintas di Jalan Raya Madiun-Ponorogo karena berpotensi menimbulkan konflik.

    “Jadi bukan anggota [petugas pengaman] yang memutuskan untuk melepas atribut, namun memang atas permintaan saudara kita [pengurus Persaudaraan SH Tunas Muda Winongo]. Pelepasan atribut perguruan pencak silat dilakukan supaya warga Persaudaraan SH Tunas Muda terhindar dari kesan sedang melakukan kegiatan yang menunjukan euforia terlalu berlebihan hingga bisa mengundang kejadian yang tidak kita inginkan,” jelas Tony.

    Cegah Persinggungan
    Tony menyebut banyak daerah di sepanjang Jalan Raya Madiun-Ponorogo yang menjadi basis Persaudaraan SH Terate. Selain dengan melepas atribut, menurut dia, warga Persaudaraan SH Winongo yang melintas di Jalan Raya Madiun-Ponorogo mesti dikawal petugas Polres Madiun agar meminimalisasi perselisihan atau persinggungan.

    “Kami kawal warga Persaudaraan SH Tunas Muda Winongo hingga wilayah perbatasan dengan Ponorogo. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi apabila saudara-saudara dari Persaudaraan SH Tunas Muda Winongo melintas di sepanjang Jalan Raya Madiun-Ponorogo yang di situ banyak basis saudara-saudara dari Persaudaraan SH Terater. Kami kawal supaya tidak terjadi situasi yang tidak diinginkan,” jelas Tony.

    Tony mengklaim situasi Suran Agung 2015 berlangsung aman tanpa perselisihan atau kericuhan seperti yang sempat dikhawatirkan. Menurut dia, sistem pengamanan Suran Agung tahun ini berhasil.

    Jalan Tikus
    Tony menjelaskan warga Persaudaraan SH Tunas Muda Winongo dari daerah lain berhasil dikembalikan untuk tidak masuk mengikuti Suran Agung di Kota Madiun. “Kalau pengamanan Suran Agung tahun lalu hanya fokus penyekatan agar saudara-saudara dari Persaudaraan SH Winongo tidak masuk Madiun. Tahun ini kembali dilakukan penyekatan, namun tidak hanya dilakukan di jalan-jalan utama, melainkan juga di jalan-jalan tikus. Pengamanan juga dilakukan dengan lebih ketat,” jelas Tony.

    Tony tidak menyangkal masih ada warga Persaudraan SH Tunas Muda Winongo dari luar daerah, seperti Ponorogo yang berhasil masuk wilayah Madiun. Meski demikian, lanjut dia, jumlah warga tersebut tidak terlalu banyak.

    “Di enam wilayah perbatasan, kami telah mengambalikan ratusan kendaraan yang ditungganggi warga Persaudaraan SH Tunas Muda Winongo dari daerah lain untuk tidak masuk Madiun,” papar Tony.

     

    KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

     



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.