Survei CPCS: Elektabilitas PDIP Merosot, Demokrat Naik, Ummat Lampaui PAN
Direktur Eksekutif CPCS, Tri Okta SK, mengatakan selain Demokrat, ada dua partai lain yang merangsek naik elektabilitasnya berdasar hasil survei empat bulan terakhir ini, yaitu PKS dan PSI.
Madiunpos.com, JAKARTA- Elektabilitas PDIP merosot berdasar hasil survei Center for Political Communication Studies (CPCS). Sedangkan seterunya, Partai Demokrat justru naik.
Hasil survei ini juga memperlihatkan elektabilitas partai politik (parpol) baru besutan Amien Rais, Partai Ummat, melewati Partai Amanat Nasional (PAN).
Survei CPCS ini dilakukan pada 5-15 Maret 2021 dengan jumlah responden 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.
Jokowi dan MUI Bertemu, Jatim Siap Divaksin Covid-19 AstraZeneca
Survei dilakukan melalui sambungan telepon terhadap responden yang dipilih secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Sedangkan margin of error survei sebesar ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Direktur Eksekutif CPCS, Tri Okta SK, mengatakan selain Demokrat, ada dua partai lain yang merangsek naik elektabilitasnya berdasar hasil survei empat bulan terakhir ini.
"Elektabilitas PDIP jeblok, sebaliknya Demokrat yang melesat, begitu pula dengan PKS dan PSI elektabilitasnya bergerak naik dalam empat bulan terakhir," katanya, dikutip dari Antara, Senin (22/3/2021).
PPKM Mikro Jilid III Madiun, Penambahan Kasus Positif Lebih Banyak dari Pasien Sembuh
Kudeta Demokrat
Ia melanjutkan hasil survei pada 5-15 Maret 2021 menunjukkan elektabilitas partai berlogo banteng moncong putih itu mencapai 23,9 persen.
"Elektabilitas PDIP menurun dibandingkan survei sebelumnya yang mencapai 30,4 persen pada November 2020," sambungnya.
Sedangkan elektabilitas Demokrat naik mencapai 7,3 persen, dibandingkan survei sebelumnya yang mencapai 3,5 persen.
Ahli Waris Pasien Meninggal Covid-19 di Tuban Terima Santunan Rp5 Juta
Kenaikan elektabilitas Demokrat beriringan dengan naiknya elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum partai. Semula tercatat 1,9 persen (November 2020), kini mencapai 6,3 persen.
Okta menambahkan naiknya elektabilitas partai berlogo mercy itu dipicu drama kudeta melalui KLB Deli Serdang.
"Partai Demokrat yang notabene partai oposisi menjadi incaran untuk dijinakkan dan ditarik masuk ke dalam koalisi pemerintahan yang sudah sangat gemuk," kata Okta.
Kecanduan Narkoba, Adik di Malang Curi Pikap Kakak Kandung
PDIP Terus Merosot
Ia melanjutkan drama KLB hingga terpilihnya Moeldoko sebagai ketua umum justru mengundang simpati masyarakat.
"Figur AHY yang terzalimi mengingatkan saat ayahnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) naik ke panggung kekuasaan pada 2004," kata Okta.
Meski PDIP mengalami penurunan, elektabilitas partai besutan Megawati Soekarno Putri itu tetap memuncaki klasemen politik. "Dengan elektabilitas yang masih tinggi, PDIP berpeluang menang lagi pada Pemilu 2024. Namun, Demokrat bisa menjadi tantangan bagi PDIP," katanya.
Mobil Terjun ke Jurang di Lumajang, Pengemudi Meninggal
Survei CPCS juga mencatat elektabilitas PDIP selama setahun selalu menurun. Pada survei Maret 2020 misalnya, elektabilitas PDIP mencapai 31,7 persen atau turun menjadi 29,2 persen (Juli 2020). Kemudian 30,4 persen (November 2020), sekarang turun lagi menjadi 23,9 persen.
Demokrat dari 4,6 persen (Maret 2020) turun menjadi 3,8 persen (Juli 2020) dan 3,5 persen (November 2020). Namun kini melejit menjadi 7,3 persen.
Selain Demokrat, CPCS mencatat PKS, PSI, dan Partai Ummat yang dipimpin oleh Amien Rais juga mengalami kenaikan.
Kritik Menhub, Epidemiolog Unair Minta Pemerintah Larang Mudik Lebaran
Gerindra Turun
PKS dari 6,7 persen (Maret 2020) turun menjadi 5,7 persen (Juli 2020) dan 5,5 persen (November 2020), naik lagi menjadi 6,4 persen.
PSI dari 2,8 persen (Maret 2020) naik menjadi 4,1 persen (Juli 2020) dan 4,3 persen (November 2020), terus naik menjadi 4,5 persen. Partai Ummat memulai debut dengan 0,1 persen (November 2020) kini mencapai 1,5 persen, melampaui PAN (1,1 persen).
Sementara itu posisi runer-up, elektabilitas Partai Gerindra juga terus menurun. Dari 14,5 persen (Maret 2020) turun menjadi 13,7 persen (Juli), 13,2 persen (November), kemudian kembali turun menjadi 12,7 persen (Maret 2021).
Pemkot Madiun Perpanjang PPKM Skala Mikro Hingga 5 April, Ada Kelonggaran Lagi
Begitu pula partai lainnya, seperti Golkar (8,9 persen/8,3 persen/8,1 persen/8,0 persen). Di papan tengah PKB (5,9 persen/5,8 persen/5,6 persen/5,3 persen), NasDem (2,9 persen/3,9 persen/3,7 persen/3,5 persen), PPP (3,1 persen/2,8 persen/2,6 persen/2,4 persen), dan PAN (1,6 persen/1,4 persen/1,2 persen/1,1 persen).
Pada papan bawah Hanura (0,9 persen/0,8 persen/0,7 persen/0,6 persen), Perindo (0,7 persen/0,6 persen/0,5 persen/0,4 persen), Gelora (0 persen/0 persen/0,2 persen/0,3 persen), dan Berkarya (0,6 persen/0,5 persen/0,4 persen/0,2 persen). PBB, PKPI, Garuda, dan Masyumi tidak mendapat dukungan, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 21,9 persen.
Editor : Haryono Wahyudiyanto
Baca Juga
- Ucap Janji Setia ke AHY, DPD Partai Demokrat se Indonesia Tolak KLB
- Kader Demokrat Jatim Tegaskan Tak Terlibat KLB Deli Serdang
- Tolak KLB, Demokrat Surabaya Setia kepada AHY
- Ribut-Ribut Elektabilitas Parpol, Ini Perbandingan Survei LSI dan Litbang Kompas
- Jika Ditawari Jokowi Jadi Mensos, Risma akan Istikharah Dulu
- Wali Kota Surabaya Risma Diisukan Jadi Menteri Sosial
- Jagoan PDIP Tumbang di 8 Kabupaten/Kota Jatim Versi Quick Count
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.